Find Us On Social Media :

Tak Lagi Gratis, Ini Alasan OVO Pasang Tarif Top Up Rp1.000

By Adam Rizal, Kamis, 23 Januari 2020 | 09:30 WIB

Ovo

OVO akan mengenakan biaya tambahan Rp 1.000 per transaksi untuk top up atau isi ulang dompet digital mulai 2 Maret 2020.

Biaya itu dikenakan untuk top up melalui Instan Top Up di aplikasi OVO, ATM, Internet banking, Tokopedia, dan OVO Booth.

Untuk Top Up menggunakan kartu debit di aplikasi OVO akan dikenakan biaya 2%. Untungnya, layanan Top Up OVO masih gratis bila mengisinya melalui driver Grab.

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menjelaskan penetapan biaya administrasi untuk isi ulang saldo OVO melalui rekening bank pada bulan Maret 2020, bertujuan untuk mendukung sistem pembayaran Indonesia dan memastikan hadirnya layanan terbaik bagi nasabah dan pengguna OVO.

"Kami tetap berupaya untuk menjalankan komitmen dan konsisten berinovasi, sehingga biaya yang kami tetapkan masih kompetitif sebesar Rp 1.000 untuk semua bank," ujarnya dalam keterangan pers.

Karaniya Dharmasaputra mengatakan OVO akan terus menggandeng berbagai mitra untuk menjamin ekosistem digital yang inklusif, khususnya perbankan, sehingga biaya ini kami terapkan untuk mengurangi beban operasional dan infrastruktur.

"Langkah ini sesuai dengan arahan regulator, untuk mewujudkan iklim perekonomian yang stabil dan berkelanjutan. OVO akan terus melakukan edukasi bagi masyarakat dan merchant OVO, untuk mengakselerasi inklusi keuangan serta memberikan akses layanan keuangan secara merata," jelasnya.

Biaya Transfer Antar Bank

Kini pelanggan Ovo tidak lagi bisa melakukan transfer ke antar-bank dengan gratis. Hal itu dikarenakan Ovo membebankan tarif sebesar Rp 2.500 untuk setiap transfer ke rekening bank.

Informasi pembebanan ini telah disebarkan kepada pengguna sejak awal November lalu. Penjelasan terkait biaya transfer ini pun sudah tertulis baik di halaman resmi Ovo.id maupun halaman bantuan pengguna pada aplikasi.

"Mulai 12 Desember 2019 seluruh transfer akan dikenakan biaya Rp 2.500/transfer," tulis Ovo.

Namun berdasarkan pantauan, ada perbedaan informasi antara halaman resmi Ovo.id dan halaman bantuan pada aplikasi.

Di halaman Ovo.id, tertulis bahwa biaya yang dibebankan adalah Rp 3.000, sementara di aplikasi disebutkan biaya yang dikenakan adalah Rp 2.500.

Meski dikenakan biaya transfer, biaya tersebut masih lebih rendah dari yang dibebankan oleh bank konvensional.

Biasanya jika pengguna rekening bank tertentu ingin mentransfer ke rekening bank lain, biaya yang dibebankan adalah sebesar Rp 6.500 per transaksi.

Untuk dapat melakukan transfer ke bank, pelanggan pun diwajibkan meng-upgrade akun Ovo mereka menjadi akun premium.

Caranya, pengguna cukup mengirimkan foto KTP melalui aplikasi dan pihak Ovo kemudian akan melakukan verifikasi.

Jika disetujui, secara otomatis akun tersebut akan berubah menjadi premium. Ovo sendiri merupakan perusahaan pembayaran yang menjadi salah satu start up unicorn asal Indonesia.

Ovo didirikan oleh Lippo Group yang baru-baru ini melepas sahamnya. Pelepasan saham ini disebut sebagai cara untuk menarik investor baru.