Find Us On Social Media :

Inilah Tiga Persoalan Utama Bagi Perkembangan Startup di Indonesia

By Rafki Fachrizal, Jumat, 24 Januari 2020 | 16:15 WIB

Nicole Yap (Managing Director Digitaraya) dan Fadjar Hutomo (Deputi Akses Permodalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).

Mengawali tahun yang baru, startup-accelerator Digitaraya mengumumkan pencapaiannya yang telah dilakukan pada tahun lalu lewat event bertajuk Digitaraya Impact 2020.

Nicole Yap selaku Managing Director Digitaraya mengatakan bahwa sepanjang tahun 2019 Digitaraya telah berhasil membantu lebih dari 73 startup baru dari 12 negara untuk mencapai tingkat pertumbuhan berikutnya pada bisnis mereka.

Secara keseluruhan, startup-startup tersebut telah berhasil menggalang dana dengan total US$78 Juta.

“Digitaraya juga telah membuka lebih dari 2.400 lapangan pekerjaan dan telah membimbing lebih dari 120 entrepreneur di jaringannya,” ujar Nicole di Menara Digitaraya, Jakarta.

Di tahun 2020 ini, Digitaraya pun akan kembali menggelar program yang membantu mendorong startup-startup baru di Indonesia, dengan memberikan kesempatan untuk memperluas cakupan dan pengaruh mereka di Indonesia dan lebih jauh lagi.

“Kami berencana untuk mengadakan lebih banyak bootcamp untuk startup-startup baru yang akan berfokus kepada hal-hal yang fundamental, membantu mencocokkan bisnis mereka dengan Venture Capital dan korporasi, juga membangun jaringan yang luas agar mereka mampu mengembangkan bisnis lebih jauh dan cepat,” jelas Nicole.

Tiga Persoalan Startup

Dalam kesempatan yang sama, Fadjar Hutomo selaku Deputi Akses Permodalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengungkapkan bahwa ada tiga persoalan utama bagi perkembangan startup di Indonesia.

Ketiga persoalan tersebut yakni kebutuhan SDM yang mumpuni, peranan mentor yang bisa membimbing, dan funding yang bisa memberikan dorongan.

“Yang pertama adalah SDM. Itu alasannya Digitaraya hadir untuk berkontribusi dalam penyelesaian persolan SDM ini.Saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih pada Digitaraya atas inisiatif yang diberikan dalam membantu kami (pemerintah) menyelesaikan persoalan dan mempersiapkan masa depan ekonomi Indonesia,” terang Fadjar.

Kedua, adalah peranan mentor. Menurut Fadjar, startup baru memerlukan banyak lead mentors guna membimbing mereka.

“Mentor ini bukan hanya untuk bercerita bagaimana success factor (faktor kesuksesan) mereka. Menurut saya, selain success factor perlu juga disampaikan failed factor-nya (faktor kegagalan) apa. Karena startup itu tidak hanyak bercerita tentang sukses, startup juga bicara tentang kegagalan yang juga bagaimana bangkit dari kegagalan-kegagalan itu untuk menghasilkan suatu kesuksesan,” papar Fadjar.