Harapan pelanggan dan kompetisi yang kian tinggi mendorong banyak organisasi mencari cara untuk mengakselerasi transformasi. Beginilah cara yang dipilih oleh MNC.
Serbuan penyedia layanan Over-The-Top (OTT) asing ke Indonesia membuat pebisnis media lokal cukup kerepotan. Ketika hal itu terjadi di tengah gencarnya disrupsi digital dan perubahan gaya hidup serta preferensi masyarakat, perusahaan-perusahaan media—termasuk MNC Group—pun harus melipatgandakan kecepatan perubahan jika ingin selamat.
"Disrupsi digital yang terjadi terhadap media elektronik sangat besar, terutama dengan masuknya (penyedia layanan) OTT asing yang sangat cepat," tutur Yudi Hamka, Group CTO, MNC Group. Oleh karena itu, MNC Group tidak saja berkomitmen untuk bertransformasi ke arah digital tetapi juga mengakselerasi prosesnya dengan membangun sebuah pusat inovasi atau Innovation Center.
“Pusat inovasi ini juga berperan sebagai R&D, sebagai semacam think tank untuk perkembangan digital dan inkubasi di dalam (perusahaan), dan yang memikirkan apa the next generation-nya,” pria yang juga ditunjuk sebagai COO Innovation Center itu menjelaskan. Tak heran jika kini MNC Group tidak hanya melakukan upaya digitalisasi layanan media, tetapi juga bergerak ke sektor-sektor lain, seperti financial technology (fintech) atau tekfin dan inovasi IoT.
Berinovasi Di Area OTT
Pusat inovasi MNC Group menjadi tempat bagi sekitar 350 software engineer untuk menciptakan inovasi-inovasi yang dapat membantu bisnis perusahaan mengembangkan traffic, menghasilkan pendapatan, dan meningkatkan efisiensi aktivitas operasional. Salah satunya adalah berinovasi di area OTT, misalnya dengan mengembangkan kapabilitas streaming.
OTT sendiri diyakini MNC Group akan menjadi masa depan bagi industri media. Saat ini mungkin masih banyak orang mengkonsumsi konten yang tersaji melalui layar televisi. Namun di masa depan, akan semakin banyak orang menonton di aplikasi. “Oleh karena itu, kami melihat pengembangan OTT adalah sesuatu yang penting. Kami fokus pada pengembangan OTT dan streaming services agar konten-konten yang dibuat oleh MNC bisa dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas,” papar Yudi Hamka.
Mendukung inovasi untuk bisnis MNC Group di bidang media, layanan keuangan, dan lifestyle property, Innovation Center juga memiliki tim riset. “Tim ini tugasnya melakukan riset terhadap teknologi, model bisnis, produk, dan melakukan benchmark terhadap penyedia layanan OTT kelas dunia,” tuturnya.
Siapkan Kapabilitas Inkubasi Digital
Organisasi inovasi ini bekerja secara sinergis dengan unit-unit usaha di MNC Group. “Kami ingin memastikan bahwa inovasi yang dibangun sejalan dengan kebutuhan di unit bisnis,” jelas Yudi. Misalnya dalam pengembangan bisnis tekfin, dorongan inisiatif lebih banyak dan intens datang dari grup ke unit usaha.
Namun jika ada kebutuhan yang datang dari unit usaha, misalnya unit usaha asuransi ingin dapat menawarkan produk secara daring, Innovation Center akan membantu mengembangkan dan menginkubasinya. Langkah ini ditempuh untuk memastikan bawah di tahap awal, unit usaha memiliki kapabilitas inkubasi digital yang bisa dieksekusi secara cepat.
“Begitu Minimum Viable Product-nya terbentuk, Innovation Center akan menyerahkannya ke unit usaha terkait yang akan terus meningkatkan produk sesuai kebutuhan bisnis,” kata Yudi.