Dukung Bisnis Media, Tekfin, Properti
Aplikasi Vision Plus—dulu bernama MNC Now—merupakan salah satu hasil inovasi yang dihasilkan Innovation Center. Vision Plus dapat melakukan mirroring terhadap program atau tayangan yang ditonton pelanggan MNC Vision dan MNC Play di layar televisi di rumah.
“Vision Plus kami tawarkan sebagai second screen bagi mereka yang melanggan pay TV kami, tapi juga kami tawarkan sebagai layanan OTT. Jadi, kalau di rumah, kita menonton di televisi tapi kalau sedang di perjalanan, kita bisa lihat di apps,” jelas pria yang hobi bermusik ini. Menurutnya, keunikan layanan ini adalah pelanggan bisa menonton sebuah program atau tayangan di hari lain ketika tidak sempat menyaksikan di hari tayangnya.
Hasil inovasi lainnya adalah layanan berbasis tekfin bernama Smart Payment Indonesia atau SPIN. Dikelola oleh PT MNC Teknologi Nusantara, SPIN merupakan platform pembayaran digital yang mencakup uang elektronik (e-money), dompet elektronik (e-wallet), dan fasilitas transfer dana elektronik (digital remittance). Yudi mengatakan bahwa kehadiran SPIN diharapkan dapat memnuhi kebutuhan pembayaran di dalam ekosistem MNC Group maupun di masyarakat luas.
Di sektor properti, Innovation Center mendukung lewat penerapan aneka teknologi terkini dalam pembangunan sebuah kota bergaya hidup masa depan. Yudi mamaparkan bahwa kota yang berlokasi di kawasan Lido, Sukabumi ini akan menjadi smart city ecosystem karena menerapkan surveillance system, Internet of Things, Artificial Intelligence, face recognition, dan sebagainya.
Berkontribusi untuk Negeri
Yudi Hamka terhitung “orang baru” di bisnis media. Namun kemampuannya di bidang teknologi tak perlu diragukan lagi. Hampir seperempat abad lamanya ia menekuni berbagai area di bidang Teknologi Informasi, mulai dari system development, infrastruktur, sampai dengan data center, di Indonesia maupun di luar negeri.
Setelah 20 tahun berkarier di Jepang dan Hong Kong, pada tahun 2013, Yudi Hamka memutuskan untuk kembali ke Indonesia. “Dorongan untuk kembali ke tanah air itu rasanya bertambah keras, saya ingin berkontribusi kembali untuk Indonesia,” kenang pria kelahiran Jakarta ini.
Sempat dua tahun menjadi CEO dari anak perusahaan NTT di Indonesia, Yudi Hamka lalu bergabung dengan MNC Group. Mengapa MNC? “Ini perusahaan besar tapi bergeraknya sangat cepat, dapat membuat keputusan dengan cepat pula,” tuturnya.
Ajakan pemilik sekaligus pimpinan MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, untuk bersama-sama membangun Indonesia juga membuat Yudi terkesan. “Saya merasa ada higher purpose, ada tujuan yang lebih tinggi dari sekadar bekerja. Kita bekerja tapi kita juga membangun sesuatu yang meninggalkan legacy,” ujarnya bersemangat.
Namun ajakan membangun negeri itu sekaligus menjadi tantangan yang besar bagi Yudi Hamka. Karena artinya ia harus mampu menerjemahkan visi tersebut menjadi hal-hal inovatif yang bisa dilakukan dengan teknologi dan digitalisasi di lingkungan bisnis MNC Group yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kemajuan Indonesia.