Perkembangan teknologi berpengaruh besar terhadap berbagai sektor industri. Perkembangan pesat ini pun berimbas pada bisnis properti. Perluasan pasar hingga kenyaman hunian dan smart city dapat diwujudkan dengan bantuan teknologi.
Sebagian proses bisnis di Agung Sedayu Group, baik itu di sisi Property Developer maupun Property Management, sudah berjalan dengan sistem. Bahkan dukungan teknologi memungkinkan developer yang memfokuskan pada pengembangan properti sebagai solusi bisnis ini menciptakan perbedaan dan hal-hal baru yang makin mudah dan praktis.
“Contohnya dengan mobile app yang sedang kami kembangkan untuk diterapkan di beberapa properti yang kami kelola. Dengan aplikasi ini, penghuni dapat melakukan pembayaran, memperoleh informasi tagihan, menyampaikan permintaan atau keluhan-keluhan, dan sebagainya. Dan kami punjadi bisa menghitung SLA dari pelayanan kami, memungkinkan seluruh proses di-track dan proses jadi lebih efisien,“ jelas General Manager, Information Technology, Agung Sedayu Group, Harwianto Tjhin.
Berbicara tentang hunian cerdas, Harwianto menuturkan rencana Agung Sedayu Group untuk menjadikan kawasan Pantai Indah Kapuk 2 sebagai kawasan yang akan menerapkan teknologi-teknologi smart city, seperti smart security dan smart lighting.
Selain menerapkan teknologi yang akan memudahkan penghuni beraktivitas sehari-hari, kawasan PIK 2 juga akan menerapkan teknologi yang memudahkan pengelolaan. “Dan juga menggunakan teknologi yang sustained, dalam arti memberikan lingkungan yang lebih baik kepada penghuni, misalnya teknologi untuk menjaga kualitas udara, air, dan sebagainya,” jelas Master of Sciencelulusan University of Leeds ini.
Tantangan Integrasi Data
Namun diakui oleh Harwianto, masih ada beberapa proses yang belum disistemkan, misalnya pekerjaan-pekerjaan di lapangan dalam proses pembangunan properti. “Itu yang menjadi tantangan saat ini, bagaimana agar semua bisa masuk ke dalam sistem,” ujar Harwianto.
Tantangan lain yang ia hadapi adalah bagaimana menyatukan dan mengintegrasikan data-data yang ada di sistem secara end-to end, serta mengkonversinya menjadi insight yang bermanfaat bagi manajamen.
“Manajemen memahami data-data apa yang bermanfaat dan mereka butuhkan. Tapi ada kalanya ada pula data-data yang mungkin bisa menjadi informasi yang berguna, tapi belum disadari. Ini menjadi tantangan bagi kami,” tutur bapak dari dua anak ini.
Dengan adanya berbagai sistem dan aplikasi untuk aneka proses bisnis, Harwianto dan timnya juga berupaya mewujudkan ekosistem aplikasi.
“Bagaimana agar semua aplikasi yang kami kembangkan bisa terhubung satu sama lain, kami bisa kenali siapa user-nya, dan kelola datanya (secara terintegrasi) sehingga secara data analytics tidak terputus,”jelasnya.
Di sisi nonteknis, Harwianto Tjhin dan timnya harus mampu berkoordinasi dengan para pemilik proses bisnis yang beraneka macam itu. Tidak hanya demi berjalannya sistem tapi juga agar tiap business unit itu merasa terbantu oleh divisi TI.
“Entah ketika mereka yang men-suggest pengembangan atau saat IT men-suggest pengembangan karena pada akhirnya IT adalah bagian yang harus men-support bisnis,” imbuhnya.
Fokus Mendukung Bisnis
Berbicara tentang peran teknologi informasi di industri properti, Harwianto Tjhin yakin bahwa ke depannya akan lebih banyak lagi proses-proses bisnis yang membutuhkan keterlibatan TI. “Semua perusahaan pada akhirnya adalah perusahaan teknologi,” ujarnya mengutip kata-kata CEO Microsoft, Satya Nadella.
Peran TI di Agung Sedayu Group sendiri disebut profesional yang sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung di bidang teknologi itu utamanya masih sebagai pendukung (supporting) bagi bisnis. “Namun dengan banyaknya teknologi yang sekarang kita terapkan, bisa saja meningkat menjadi enabler. Misalnya dengan aplikasi mobile yang kita kembangkan. Bagaimana tadinya customer harus datang ke kantor kami, sekarang mereka cukup gunakan aplikasi untuk berinteraksi dengan kami,” jelasnya.
Rencana Agung Sedayu Group untuk mengkoneksikan aplikasi mobile-nya dengan pihak ketiga nantinya bahkan berpotensi menjadikan teknologi informasi sebagai revenue generator bagi perusahaan. Harwianto mencontohkan potensi menggandeng pihak ketiga untuk memberikan suatu layanan via aplikasi bagi para penghuni properti.
Namun satu tantangan yang saat ini ia ingin wujudkan adalah bagaimana divisi TI sebagai supporting division dapat memberikan layanan yang benar-benar dapat mendukung aktivitas user dari berbagai divisi di lingkungan Agung Sedayu Group.