Find Us On Social Media :

Menjawab Tantangan Pemasaran Digital Lewat Solusi Crowdsourcing

By Rafki Fachrizal, Senin, 2 Maret 2020 | 12:05 WIB

Ilustrasi Pemasaran Digital

Jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat mengharuskan para pebisnis beradaptasi dengan berbagai peluang dan tantangan baru dalam hal pemasaran digital yang hadir karena faktor tersebut.

Laporan terbaru Hootsuite WeAreSocial mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia kini telah mencapai 175.4juta, naik sebesar 25 juta atau setara dengan 17% dibanding tahun 2019 lalu.

Rata-rata pengguna menghabiskan 7 jam 59 menit atau hampir sepertiga waktu dalam satu hari untuk terhubung internet melalui berbagai gawai yang  mereka miliki.

Data dari laporan yang sama juga menunjukkan bahwa 93% pengguna internet melakukan pencarian online terkait produk atau layanan yang hendak dibeli dalam periode sebulan terakhir dan 90% melakukan pembelian secara online.

Saat ini, memang ada berbagai jenis upaya pemasaran digital yang dapat dilakukan oleh pebisnis untuk menjangkau calon konsumen dengan tepat.

Sebagai contoh melalui website, media sosial, Google SEO, Whatsapp dan email marketing, iklan digital, dan masih banyak lagi.

Pemasaran melalui media digital memungkinkan para pebisnis berkreasi dengan konten pemasaran mereka, baik melalui teks, foto, video, maupun aplikasi mobile, semua dapat disesuaikan dengan minat dan selera calon konsumen yang hendak disasar.

Hal ini kemudian memunculkan tantangan baru bagi pebisnis mengingat banyak sekali keahlian khusus dan spesifik yang diperlukan untuk melakukan upaya pemasaran digital secara efektif dan efisien.

“Terkadang tidaklah efisien bagi suatu perusahaan untuk merekrut banyak tenaga kerja spesifik untuk menjalankan kegiatan pemasaran mereka secara in-house, karena hal itu tentunya akan memakan biaya yang sangat besar serta membutuhkan proses rekrutmen yang rumit dan lama,” kata Ryan Gondokusumo, Founder dan CEO PT. Sribu Digital Kreatif (Sribu).

Untuk menjawab tantangan para pebisnis tersebut, sejak 2018 lalu Sribu, startup lokal yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing, menawarkan solusi lewat layanannya yang bernama Sribu Solution.

“Dengan layanan Sribu Solution, proses rekrutmen dapat dipangkas dan lebih efisien secara biaya. Perusahaan/klien juga tidak perlu menghabiskan waktunya untuk menangani dan mengawasi para pekerja kreatif tersebut,” jelas Ryan.

Singkatnya, dengan layanan ini tim Sribu akan menjadi perpanjangan tangan klien dengan memberikan konsultasi pemasaran digital untuk klien, merekrut para konten kreator Sribu yang disesuaikan dengan kebutuhan, mengawasi pekerjaan konten kreator, dan mengevaluasi efektivitas pemasaran digital terhadap bisnis klien.

“Dengan demikian, klien kami dapat memfokuskan diri untuk hal-hal yang terkait dengan inti bisnis mereka, misalnya pengembangan produk dan kualitas layanan,” cetus Ryan.

Sejak didirikan pada 2011 lalu, Sribu telah mempertemukan lebih dari 30.000 klien di dalam dan luar negeri dengan lebih dari 20.000 konten kreator Indonesia yang telah terkurasi mulai dari web developer, videografer, copywriter dan data entry, graphic designer, dan ahli SEO.

Untuk Sribu Solution sendiri, saat ini Ryan mengklaim jika layanan ini telah digunalakan oleh 50 perusahaan Indonesia yang di antaranya seperti PT Intiland Development Tbk. dan Logiframe.

Theresia Rustandi, Corporate Secretary PT Intiland Development Tbk mengungkapkan bahwa implementasi dari Sribu Solution telah berhasil menjawab tantangan yang dihadapi Intiland.

“Sebagai perusahaan properti dengan puluhan proyek, Intiland memiliki lebih dari 50 aset digital yang perlu kami kembangkan dan kelola, termasuk situs web, media sosial dan online marketplace. Mengelola jumlah aset yang tidak sedikit ini tentunya memerlukan keahlian dan sumber daya yang besar, baik dari jumlah tenaga kerja dengan keahlian spesifik, kebutuhan waktu, serta investasi yang tidak sedikit,” terang Theresia.

Sejak pertengahan 2019, Intiland mengambil langkah strategis untuk membuat roadmap pengembangan digital secara terpadu dengan dibantu Sribu lewat layanan Sribu Solution.

Diungkapkan Theresia, sasaran utama dari langkah ini adalah bagaimana mendayagunakan seluruh digital aset tersebut secara lebih strategis untuk mendatangkan potensial leads dan menopang peningkatan penjualan perusahaan.

“Tim Sribu juga membantu kami mengukur tingkat pengembalian dari setiap investasi digital dan mengukur tingkat efektivitas dari setiap kegiatan atau kampanye pemasaran digital. Sejak go live bulan September 2019 trafik pengunjung website meningkat signifikan dan kami mendapatkan potential leads yang jumlahnya terus bertambah,” tutur theresia.