Di Indonesia, masyarakat yang mampu mencapai pendidikan hingga pendidikan tinggi masihlah tergolong sedikit dibanding negara lain.
Apalagi jika berdasarkan data, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia baru mencapai 34%.
Jika ditelisik, rendahnya angka ini dikarenakan biaya pendidikan yang terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan biaya pendidikan di Indonesia rata-rata mencapai 10% di setiap tahunnya.
Kenaikan biaya pendidikan tersebut tentunya menjadi hambatan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin melanjutkan pendidikannya ke pendidikan tinggi.
Nah, untuk mengatasi permasalahan biaya yang kerap kali menghambat masyarakat di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan, kini sudah banyak startup fintech (financial technology) yang menawarkan layanan pinjaman dana khusus untuk di bidang ini.
Salah satu nama startup tersebut yakni Pintek. Didirikan oleh Tommy Yuwono dan rekannya Ioann Fainsilber pada 2018 lalu, startup ini mengaku memiliki kunggulan berbeda dibandingkan kompetitornya yaitu mampu memberikan pinjaman pendidikan yang besifat full stage (semua jenjang).
“Apapun jenis pendidikannya kita bisa danai baik formal maupun nonformal. Untuk formal, mulai dari TK sampai dengan S3. Sedangkan nonformalnya, mulai dari bimbel, kursus, pelatihan, hingga sertifikasi," ungkap Tommy Yuwono selaku Co-founder dan Direktur Utama, Pintek.
Mengenai institusi pendidikannya sendiri, tercatat sampai akhir 2019 lalu sudah ada lebih dari 90 institusi pendidikan baik formal maupun nonformal di Tanah Air yang telah bekerja sama dengan Pintek.
Untuk formal, di antaranya STIE & STMIK Jayakarta, Institut Teknologi Telkom Surabaya, LSPR, Universitas Borobudur, LP3I, dan UTA ’45. Sedangkan nonformal, beberapanya seperti Hacktiv8, Algoritma, Purwadhika, ESMOD Jakarta, Wall Street English, Mirai Gakuin, dan British Council.
Baca Juga: Gelora.id: Hadirkan Cara Praktis untuk Reservasi Lapangan Olahraga
Proses yang Simpel
Pada dasarnya, tahapan yang harus dilakukan oleh setiap calon peminjam untuk mendapatkan pinjaman dari Pintek terbilang cukup mudah. Di tahap awal, calon peminjam bisa langsung mengunjungi situs https://pintek.id/ dan memasukkan data serta dokumen yang diwajibkan.
Selanjutnya, jika peminjam tidak membutuhkan rekan penjamin, maka dia sendiri yang harus menandatangani perjanjian pinjaman. Akan tetapi, jika membutuhkan rekan penjamin, maka yang akan menandatangani adalah penjaminnya (orang tua atau kerabat dekat).
“Setelah semuanya kita verifikasi dan pinjaman disetujui, pinjaman bisa cair paling cepat 1x24 jam. Kita cairkan dana tersebut langsung ke institusi pendidikannya,” ucap pria lulusan Prasetiya Mulya Business School.
Mengenai besaran jumlah pinjamannya, Tommy menjelaskan bahwa Pintek menawarkan pinjaman mulai dari Rp3 juta hingga Rp300 juta dengan bunga yang dikenakan mulai dari 1.50% flat perbulan. Sedangkan tenornya sendiri, mengikuti periode belajar yang diikuti oleh peminjamnya.
Lebih lanjut, selain menyediakan pinjaman pendidikan untuk masyarakat, Pintek juga menghadirkan pinjaman untuk institusi pendidikan. Pinjaman ini nantinya bisa digunakan untuk merenovasi gedung, pelatihan tenaga pengajar, maupun menambah sarana dan prasarana (seperti laboratorium misalnya).
Untuk jenis pinjaman ini, persyaratannya sedikit berbeda di mana dibutuhkan dokumen legalitas dan dokumen keuangan dari institusi pendidikan. Untuk nilai pinjamannya sendiri, Pintek menawarkan mulai dari Rp50 juta sampai dengan Rp2 miliar.
“Saat ini sudah ada beberapa institusi pendidikan yang mengambil pinjaman dari kita,” cetus Tommy.
Baca Juga: Hacktiv8: Mampu Didik Pemula Menjadi Programmer Andal dalam 12 Minggu
“Apapun jenis pendidikannya kita bisa danai baik formal maupun nonformal. Untuk formal, mulai dari TK sampai dengan S3. Sedangkan nonformalnya, mulai dari bimbel, kursus, pelatihan, hingga sertifikasi," - Tommy Yuwono selaku Co-founder dan Direktur Utama, Pintek.
Raih Pendanaan Pra-Seri A
Sampai dengan akhir 2019 lalu, tercatat Pintek telah menyalurkan pinjaman dengan jumlah lebih dari Rp40 miliar kepada lebih dari 3.000 penggunanya yang ada di lebih dari 26 provinsi di Indonesia.
Melihat pencapaian itu, tak sedikit investor yang tertarik memberikan dukungan terhadap Pintek. Hal itu terbukti dari pendanaan baru-baru ini yang telah masuk ke tahap pra-seri A. Dengan jumlah yang enggan disebutkan Tommy, pendanaan itu didapatkan Pintek dari investor yakni Global Founders Capital, Finch Capital, dan Amand Ventures.
Dari pendanaan yang telah diraih tersebut, Pintek akan menggunakannya untuk mengembangkan produk-produk baru, teknologi, dan menambah jumlah timnya.
Selanjutnya ketika ditanyai mengenai target, Tommy mengungkapkan bahwa untuk target jangka pendek ini Pintek akan menambah jumlah institusi baik formal maupun nonformal untuk bergabung di dalam platformnya.
“Targetnya bisa sampai lima kali lipat dari yang sudah kita lakukan. Kita sekarang sudah kerja sama dengan 90 institusi pendidikan dan mungkin targetnya kita ingin kerja sama sampai 500 institusi pendidikan,” harap Tommy.
Di tahun ini, Pintek juga berencana menghadirkan produk baru yakni pinjaman syariah. Nantinya pinjaman ini dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan seperti di pesantren misalnya. Saat ini, Pintek masih menunggu izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebelum nantinya produk ini diluncurkan secara resmi.
“Sedangkan untuk jangka panjang, Pintek berambisi untuk memperluas jangkauannya ke kota-kota lain di Indonesia,” pungkas Tommy.
Dengan segala inovasi yang dihadirkan Pintek, pada akhirnya startup ini mempermudah masyarakat Indonesia untuk meraih cita-citanya.
Baca Juga: Modal Rakyat: Majukan UMKM dengan Mempermudah Akses Pembiayaan