Karyawan Facebook akan menerima bonus USD1.000 atau setara Rp15,2 juta untuk mendukung mereka selama wabah virus Corona.
Pemberian bonus kepada karyawan Facebook terungkap dari memo internal CEO Facebook, Mark Zuckerberg yang diberitakan The Information.
Bonus itu diberikan kepada 45 ribu karyawan Facebook di seluruh dunia untuk membantu mereka yang bekerja dari jarak jauh dengan biaya tambahan, seperti membuat kantor di rumah mereka dan biaya untuk perawatan anak.
Bonus hanya akan diberikan kepada karyawan penuh waktu. Karyawan kontrak tidak mendapatkan bonus. Menurut data Komisi Sekuritas dan Bursa, gaji tahunan rata-rata karyawan Facebook pada tahun 2018 mencapai US$ 228.651.
Selain memberi bonus kepada karyawan Facebook, perusahaan ini juga akan memberikan dana sebesar US$ 100 juta untuk mendukung UKM di 30 negara yang terjangkit wabah virus Corona.
Pengusaha UKM dapat mengajukan diri untuk menerima bantuan Facebook baik itu secara tunai, grant maupun kredit.
Terkena Corona
Facebook mengonfirmasi bahwa salah satu karyawannya di kantor Seattle, Amerika Serikat (AS) terjangkit virus corona.
Tak hanya itu, Facebook juga menyatakan akan menutup lokasi kantor hingga 9 Maret mendatang.
"Seorang karyawan kontrak yang berbasis di kantor kami, Stadium East, telah didiagnosis terinfeksi COVID-19," kata Facebook melalui sebuah pernyataan tertulis, dilansir melalui reuters.
Pihak Facebook menyebut telah memberitahukan kabar ini kepada para pegawai. Facebook meminta mereka yang bekerja di semua lokasi di Seattle untuk mulai bekerja dari rumah sampai akhir bulan ini.
Sebelumnya, Amazon mengumumkan salah satu karyawannya yang berkantor di Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS), positif terkena virus corona. Pihaknya menyebutkan mendukung penuh karantina bagi karyawannya.
“Kami mendukung karyawan yang terkena untuk karantina. Karyawan itu berbasis di gedung kantor Amazon Brazil di Seattle, WA,” kata kata pernyataan perusahaan dilansir melalui CNBC.
Berdasarkan pencarian Google Maps, kantor tersebut berada di pusat Kota Seattle di 9th Avenue. Kantor tersebut bukan kantor pusat Amazon yang terletak di 7th Avenue. Amazon memberi tahu karyawan tentang pembaruan tersebut dalam sebuah memo.
“Karyawan itu pulang dengan perasaan tidak enak pada Selasa, 25 Februari dan belum memasuki kantor Amazon sejak saat itu. Kami memberi tahu karyawan yang kami kenal dekat dengan karyawan tersebut,” tulis memo itu.
Amazon juga menilai bahwa risiko penularan untuk karyawan yang tidak berhubungan dekat dengan individu tersebut sangat rendah.
Kemudian, Amazon meminta karyawan yang mengalami gejala-gejala virus corona untuk tinggal di rumah dan mencari perawatan medis.
F8 Batal Digelar
Penyebaran virus corona COVID-19 sudah sangat mengkhawatirkan. Beberapa acara konferensi dan pameran teknologi dunia harus dibatalkan. Kini, Facebook dengan terpaksa harus membatalkan konferensi tahunan F8 edisi 2020.
Facebook resmi membatalkan konferensi yang diikuti banyak pengembang aplikasi di seluruh dunia, F8 2020, yang dijadwalkan akan digelar pada 5 hingga 6 Mei mendatang.
Keputusan ini diambil karena ada kekhawatiran penyebaran novel coronavirus yang semakin meluas.
"Mengingat kekhawatiran yang berkembang di sekitar COVID-19, kami telah membuat keputusan sulit untuk membatalkan pertemuan langsung F8 tahun ini, memprioritaskan kesehatan dan keselamatan mitra pengembang kami, karyawan dan semua orang yang membantu menempatkan F8," kata Director of Developer Platforms and Programs Facebook, Konstantinos Papamiltiadis, dalam pernyataan resmi.Meski batal, perusahaan masih punya komitmen untuk para developer lokal di San Jose, California, AS, lokasi tempat berlangsungnya Facebook F8.
Sebagai pengganti F8 2020, perusahaan menggelar acara khusus untuk komunitas pengembang di sana.
Konferensi F8 memang telah menjadi agenda rutin yang digelar Facebook setiap tahunnya dan mengundang developer aplikasi dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Biasanya di acara tersebut ada pengumuman penting terkait fitur-fitur terbaru untuk platform media sosial Facebook, WhatsApp, dan Instagram.Sebelumnya, Facebook juga telah membatalkan acara Global Marketing Summit (GMS) yang bakal digelar di San Francisco (AS) pada 9-12 Maret 2020. Pembatalan tersebut juga terkait antisipasi virus corona.
Konferensi F8 dan GMS bukan acara teknologi besar pertama yang dibatalkan gara-gara wabah virus asal Wuhan, China. Ada pameran Mobile World Congress (MWC) 2020 yang juga batal digelar di Barcelona, Spanyol, karena kekhawatiran yang sama.