Find Us On Social Media :

Beragam Teknologi yang Digunakan untuk Meredam Penyebaran Virus Corona

By Wisnu Nugroho, Selasa, 7 April 2020 | 08:11 WIB

Suasana di Bandara Icheon (Seoul) yang menjadi salah satu titik utama penelusuran warga yang berpotensi terinfeksi virus Corona

Salah satu tantangan terbesar mengurangi penyebaran virus Corona adalah pembawa virus bisa siapa saja. Mereka sudah terinfeksi virus Corona tidak selalu jatuh sakit. Walaupun akhirnya sakit, mereka tetap terlihat sehat selama masa inkubasi yang mencapai 14 hari. 

Selama masa inkubasi, mereka masih merasa sehat untuk beraktivitas, tanpa menyadari mereka berpotensi menyebarkan virus ke orang yang mereka temui. Mereka yang telah tertular ini kemudian menularkan lebih banyak orang lagi, sehingga ledakan penderita Covid-19 pun tak dapat terhindarkan.

Karena itu, kunci mengurangi penyebaran virus Corona adalah mendeteksi secepat mungkin pembawa virus dan mereka yang tertular. Hal ini tidak mudah, namun beberapa negara relatif berhasil melakukannya dengan memanfaatkan teknologi. 

Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan teknologi oleh pemerintah beberapa negara dalam mengurangi penyebaran virus Corona.

Singapura

Singapura kini memiliki aplikasi TraceTogether untuk menyimpan data pergerakan pengguna. Data ini nantinya dapat digunakan untuk menilai tingkat risiko penularan virus Corona

Singapura termasuk gesit dalam melacak penyebaran virus Corona. Setiap menemukan kasus baru, Pemerintah Singapura langsung menurunkan tim “detektif” untuk melacak pergerakan pasien tersebut ke beberapa hari ke belakang. Dari penuturan pasien, tim ini kemudian melacak siapa saja yang berpotensi tertular pasien tersebut.

Namun pendekatan ini memiliki kekurangan karena mengandalkan ingatan pasien. Jika ada detail yang terlupa, hasil penelusuran pun menjadi tidak optimal. Karena itulah Pemerintah Singapura membuat mobile apps TraceTogether yang berfungsi mencatat pergerakan pengguna selama 14 hari ke belakang.

Data ini tersimpan di smartphone pengguna. Namun jika pengguna di kemudian hari positif Corona, data itu akan dicek oleh Pemerintah Singapura. Berdasarkan catatan di smartphone tersebut, tim detektif bisa lebih mudah melacak history pergerakan dan interaksi pasien tersebut.

Korea Selatan

Memanfaatkan berbagai data, Korea Selatan dengan cepat dapat melacak warga yang berpotensi tertular virus Corona

Sama seperti Singapura, Pemerintah Korea Selatan pun melakukan proses tracing atau pelacakan yang agresif. Mereka melacak sejarah pergerakan pasien positif Corona melalui GPS phone tracking, catatan kartu kredit, sampai kamera CCTV.