Find Us On Social Media :

Bos Indosat Ceritakan Pengalaman dan Berikan Tips Sembuh Lawan Corona

By Adam Rizal, Kamis, 9 April 2020 | 09:30 WIB

Ilustrasi Indosat Ooredoo

“Tapi saya tetap isolasi di rumah selama 14 hari,” katanya.

Hendri mengatakan meski terinfeksi corona, namun kegiatan ringan yang dilakukan seperti berolahraga dan berjemur tak henti dilakukan. Dia juga meminta masyarakat tertib dan disiplin dalam memutus rantai pandemi ini.

“Disiplin seperti di Jepang, itu mungkin yang bisa dicontoh,” katanya.

Dirawat di Wisma Atlet

Kondisi sama dialami dua pegawai menengah Indosat Ooredoo yakni VP Head of Tower Corrective Maintenance & Project Indosat Achmad Chaeruman dan AVP B2C Postpaid Indosat Yudhistira Muhammad. Mereka berdua memiliki kesamaan yakni sama-sama diisolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran yang merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Yudhistira yang diisolasi sejak tanggal 27 Maret menceritakan pengalaman uniknya isolasi di RS Wisma Atlet. Berbeda dengan perawatan rumah sakit biasa, para suster dan dokter membuat grup Whatsapp untuk bercakap dengan pasien mengenai kondisinya.

Grup tersebut berisi perawat dan 35 pasien yang menjalani isolasi di lantai yang sama. Selain itu tiap pasien juga dibekali dengan pemindai suhu tubuh sendiri dan menjalani hari-hari cukup normal.

Hal ini memudahkan pihak rumah sakit membedakan mana pasien dengan gejala ringan dengan yang memiliki keluhan spesifik. “Tiap lantai ada tiga perawat, satu dokter stand by naik turun lantau dan ada lagi dokter dari Kementerian Kesehatan,” kata Yudhistira.

Seperti tempat tinggal, Yudhistira menjelaskan tiap ruang isolasi terdiri dari dua kamar dan memiliki ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Dia juga menjelaskan hampir semua pasien mendapatkan obat yang sama yakni Klorokuin, Oseltamivir, Leftose, dan Vitamin C setiap hari.

“Tambahan obat diberikan bagi pasien dengan gejala lain seperti batuk dan diare,” katanya.

Yudhistira mengatakan hasil tes swab dirinya tanggal 4 April lalu masih menunjukkan gejala Covid-19 positif. Namun dia tetap optimis dalam tes berikutnya sepekan mendatang membawa hasil yang berbeda.

“Mohon doanya agar kami sebagai pasien bisa lekas sembuh,” ujarnya.

Sedangkan Achmad merupakan pasien angkatan pertama yang dirawat di RS darurat itu. Dia juga menceritakan awalnya tanggal 8 Maret mulai merasakan demam dan sakit kepala hebat selama sepekan.

Akhirnya keluarganya memutuskan untuk mengopname dirinya di rumah sakit. Belakangan, ada kunjungan dari dinas kesehatan lantaran pihak rumah sakit melapor dirinya menunjukkan gejala corona. Setelah itu Achmad menjalani tes swab dan dinyatakan positif Covid-19.

“Pas ketika (rumah sakit) Wisma Atlet dibuka, tanggal 24 Maret saya dapat kamar,” katanya.

Achmad secara total telah menjalani perawatan terkait corona selama hampir sebulan. Namun dia mengaku bisa melakukan beberapa hal seperti berolahraga ringan dan berjemur selama diisolasi di Wisma Atlet.

“Kuncinya tingkatkan imunitas, asupan, jaga pola makan, dan menjaga perasaan,” katanya.