Find Us On Social Media :

Begini Para Pemimpin TI Bisa Berperan di Tengah Pandemi COVID-19

By Liana Threestayanti, Kamis, 9 April 2020 | 18:30 WIB

Pandemi COVID-19 mengerakkan berbagai organisasi bisnis maupun nirlaba untuk mengulurkan bantuan. Bagaimana para CIO dapat berperan?

Pandemi COVID-19 mengerakkan berbagai organisasi bisnis maupun nirlaba untuk mengulurkan bantuan. Bagaimana para CIO dapat berperan? 

Saat ini para CIO bersama jajaran C-level lainnya tentu tengah disibukkan oleh upaya-upaya meredam efek dari aturan social distancing yang diberlakukan pemerintah. Namun bukan tidak mungkin jika data dan sistem TI organisasi Anda dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pandemi meskipun organisasi Anda tidak bergerak di sektor kesehatan. 

Inilah contoh bagaimana CIO dan timnya dapat berpartisipasi dalam meredam pandemi COVID-19, misalnya dengan membantu mengidentifikasi kasus, menelusuri penyebaran, atau mencegah penyebaran.

1.Penelusuran kasus

Pengembang aplikasi, seperti fitness tracker atau smart watch memiliki tumpukan data yang bisa memberi petunjuk adanya prevalensi COVID-19 maupun penyakit seperti influenza lainnya (Influenza-like illness/ILI). Denyut jantung istirahat yang lebih tinggi dari biasanya dan sleep interval yang lebih lama dari biasanya bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang terkena penyakit semacam flu. Dan aplikasi fitness tracker atau smart watch dapat mendeteksi dua hal itu 

Bulan Januari lalu, para peneliti di  Scripps Research Translational Institute diLa Jolla, California, melaporkan bahwa tren terkait dua data tersebut dari 47.249 pengguna Fitbit di lima negara bagian membantu meningkatkan akurasi model prediksi penyebaran ILI. Namun studi berdasarkan data tahun 2016-2018 itu tidak memuat keterangan tentang COVID-19 dan data dari aplikasi bersifat anonim.

2.Permodelan dan pemetaan

Ponsel dan aplikasi mobile pun dapat menjadi sumber data bagi modelling penyebaran COVID-19.

Delapan operator telekomunikasi di Eropa, di antaranya Vodafone, Deutsche Telekom, Orange dan Telefónica, telah setuju untuk memberikan data lokasi pelanggan secara anonim kepada Komisi Eropa. Data tersebut akan digunakan untuk membantu membuat model dan memprediksi penyebaran virus di tingkat populasi. 

Berapa perusahaan di AS yang memiliki data lokasi karena mengoperasikan aplikasi telah mempublikasikan peta perubahan pergerakan atau mobilitas masyarakat setelah ada instruksi social distancing dan di rumah saja.

3.Mobile tracking

Taiwan dan Singapura memanfaatkan mobile tracking untuk melacak kasus COVID-19. Taiwan menggunakan teknik geofencing untuk memastikan ODP tidak kemana-mana.