Find Us On Social Media :

IDG: Pemimpin TI Tetap Pilih Transformasi Meski Terdampak Pandemi

By Liana Threestayanti, Rabu, 6 Mei 2020 | 08:30 WIB

Pandemi COVID-19 diprediksi belum akan berakhir dalam waktu dekat. Bagaimana para pemimpin TI menyikapinya?

Secara umum pergeseran kerja kantor ke rumah di beberapa organisasi berlangsung lebih baik, tapi dua pertiga mengatakan proses ini berlangsung sangat baik. Menurut hasil survei, 68% responden mengatakan bahwa infrastruktur mereka cukup siap, dan 65% mengatakan hal yang sama tentang support system yang ada. 

Keresahan menghadapi ancaman siber

Bekerja dari rumah meningkatkan kerentanan (vulnerability) di sisi perangkat endpoint, terutama ketika karyawan tidak terbiasa menggunakan laptop terkoneksi dengan Wi-Fi rumah. Inilah salah satu alasan mengapa 33% dari responden (dan 51% responden dari kalangan pemerintahan) mengatakan bahwa pengelolaan keamanan akan menjadi fokus mereka dalam waktu 12 bulan ke depan.

Survei juga menanyakan kepada para pemimpin TI tentang rencana penggunaan anggaran yang berhasil mereka hemat dari efisiensi operasional. Empat puluh dua persen responden (dan 52% eksekutif TI) mengatakan bahwa mereka akan berinvestasi pada teknologi baru atau yang sudah diperbarui agar keamanan meningkat. Namun pilihan pertama responden adalah teknologi baru untuk meningkatkan customer engagement dan kepuasan pelanggan. 

Menghadapi realita baru 

Para pemimpin TI dan eksekutif lainnya masih sedang "mencerna" berapa besar krisis yang sedang terjadi--jumlah korban meninggal, pengeluaran yang harus dilakukan, bisnis yang mungkin tidak akan pernah membaik. Namun tiap pemimpin harus menetapkan prioritas yang jelas.

Hasil survei IDG memperlihatkan hasil yang menggembirakan karena para responden tetap mengutamakan inisiatif-inisiatif transformasi karena mereka yakin jika hal ini terlaksana, mereka akan bisa mengurangi biaya. Sementara 41% pemimpin TI menempatkan "redesigning business process" sebagai prioritas utama, dan 36% memilih “developing and refining business strategy.” 

Dari survei ini, IDG menyimpulkan bahwa kebanyakan IT leader sudah berpikir jauh ke depan, bahkan dalam beberapa kasus, para pemimpin TI ini menjadikan krisis sebagai satu indikator untuk melakukan modernisasi operasi dan meninggalkan cara-cara serta proyek yang memboroskan anggaran.