Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi COVID-19 turut mengubah perilaku konsumen berbelanja online, mengingat banyak masyarakat yang berbelanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Firma riset iPrice bekerja sama dengan penyedia layanan survei online pengguna mobile di seluruh Indonesia Jakpat, melakukan survei untuk mengetahui perilaku berbelanja masyarakat Indonesia, terutama muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan di musim pandemi.
Dalam riset ini, tim iPrice dan Jakpat melakukan survei di platform Jakpat, dan menggunakan 9 pertanyaan survei untuk menggali perilaku belanja online muslim Indonesia saat Ramadhan yang disebar ke 1.000 muslim responden seluruh Indonesia pada 13-14 May 2020.
Berikut ini adalah sejumlah temuan menarik dari survei tersebut.
1. Shopee jadi aplikasi belanja favorit
Sebanyak 82% dari total responden menggunakan Shopee sebagai platform untuk berbelanja online selama 3 bulan belakangan sejak survei ini dilakukan.
Hal ini sejalan dengan Peta Persaingan E-commerce Indonesia Q1 2020, di mana Shopee juga memimpin dengan total kunjungan website terbanyak yaitu 71.533.300 selama periode ini. Tokopedia sebagai e-commerce lokal menjadi pilihan kedua untuk aplikasi berbelanja dengan total pengguna sebanyak 56% diikuti Lazada 53%, Bukalapak 41%, dan Blibli 15%.
Sementara untuk e-commerce vertikal yang menjual produk spesifik dipimpin oleh Zalora 9%, Sociolla 6%, dan Bhinneka 5%.
e-Commerce fashion muslim juga masuk peringkat 10 besar sebagai aplikasi yang diminati responden di survei ini. Hijabenka dipilih oleh 5% responden, dan Hijup dipilih 4% responden.
2. Produk elektronik paling banyak dibeli, kedua setelah fashion
Selama pandemi COVID-19, minat pembelian webcam meningkat sebanyak 1.572%. Ini dikarenakan pelanggan memerlukannya untuk mendukung efektifitas video call selama pemberlakuan work from home (WFH) dan belajar dari rumah.
Fashion masih memimpin sebagai kategori yang paling diminati selama musim belanja Ramadhan tahun ini, yaitu sebesar 63%, diikuti berikutnya kategori elektronik 45%, kebutuhan rumah tangga dan grocery 41%, kosmetik 33%, dan produk kesehatan 30%.