Find Us On Social Media :

Pemerintah RI Pastikan Data Dukcapil Aman dan Tidak Bocor

By Adam Rizal, Sabtu, 23 Mei 2020 | 12:00 WIB

Ilustrasi server

Sebelumnya, peretasan data penduduk di KPU pertama kali diungkap akun Twitter @underthebreach yang juga mengungkap peretasan jutaan akun Tokopedia. Dalam unggahan itu, peretas mengaku memiliki data warga Indonesia sebanyak 2,3 juta termasuk nama, NIK, NKK, dan alamat.

"Aktor membocorkan informasi tentang 2.300.000 warga Indonesia. Data termasuk nama, alamat, nomor identitas, tanggal lahir, dan banyak lagi," tulis akun tersebut Kamis (21/5) malam.

Under The Breach mengungkap, peretas juga mengancam akan membocorkan data informasi warga serupa sebanyak 200 juta. Data-data tersebut dalam bentuk file PDF yang didapatkan dari KPU.

Hal itu terlihat dalam gambar yang diunggah Under The Breach. Terdapat dokumen berlogo KPU dengan keterangan Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014.

Dokumen berisi nomor KK, KTP, nama pemilih, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, serta alamat. Bahkan peretas juga menampilkan sejumlah folder dengan nama kecamatan maupun kabupaten/kota di Yogyakarta.

Baca Juga: Jutaan Data DPT Bocor, Ini Respons KPU