Find Us On Social Media :

Kredivo: 2 Faktor Pendorong untuk Industri Keuangan Beradaptasi di 'The New Normal'

By Rafki Fachrizal, Selasa, 26 Mei 2020 | 11:30 WIB

Pandemi COVID-19 telah membuat terjadinya perubahan di berbagai aspek kehidupan termasuk kesehatan, sosial, dan ekonomi di Indonesia.

Para ahli menyebutkan bahwa pandemi yang belum diketahui kapan berakhirnya ini akan menimbulkan 'The New Normal', yakni fase terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam beraktivitas, termasuk dalam hal keuangan.

Berbagai perubahan mulai terlihat dari bagaimana masyarakat bertransaksi, kecenderungan untuk lebih memperhatikan nilai ketika membeli sebuah barang, serta pengelolaan keuangan dengan menetapkan skala prioritas.

Riset McKinsey terkait sentimen konsumen Indonesia menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas digital selama masa pandemi, dengan lebih dari 30% responden mengaku lebih sering memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memesan makanan secara online.

Selain itu, laporan McKinsey terkait dampak yang ditimbulkan dari COVID-19 ini juga menyebutkan bahwa secara global adopsi teknologi digital pada  industri keuangan pun meningkat, dimana 73% masyarakat telah mencoba adopsi teknologi digital dalam 6 bulan terakhir, dengan 21% diantaranya merupakan pengguna baru.

Perubahan perilaku tersebut akan menggiring pada fase The New Normal, yang menuntut masyarakat untuk mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut guna menjaga produktivitas dan keberlangsungan kehidupan. 

Baca Juga: Streaming XL Axiata Naik 40 Persen dan Video Call Naik 5 Kali Lipat

Dari sisi pelaku industri, McKinsey dalam laporannya menyebut setidaknya ada prinsip dasar yang perlu dilakukan saat memasuki masa The New Normal yaitu memperhatikan perubahan perilaku konsumen, pola permintaan yang tidak dapat diprediksi, dan efisiensi operasional berdasarkan skala prioritas.

Menanggapi kondisi ini, Alie Tan selaku CEO Kredivo Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya melihat adanya urgensi pada kemampuan beradaptasi terhadap The New Normal, agar masyarakat serta pelaku industri dapat bertahan dan melewati krisis ini.

“Kemampuan adaptasi yang agile (lincah) dan solidaritas adalah kunci untuk melalui kondisi ini sekaligus menjaga keberlangsungan kehidupan serta usaha dalam jangka panjang. Di sisi lain, pelaku industri keuangan juga dituntut untuk terus berinovasi melalui teknologi, guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi digital yang semakin meningkat di masa pandemi ini,” terangnya.

Lebih lanjut, untuk pelaku industri keuangan, menurut Alie setidaknya ada dua hal mendasar yang dapat menjadi faktor pendorong dalam melakukan adaptasi terhadap The New Normal:

Baca Juga: Begini Cara Hemat Baterai Smartphone Saat Silaturahmi Virtual