Perusahaan keamanan siber, McAfee merilis hasil riset terbarunya yang bertajuk “Cloud Adoption & Risk Report – Work from Home Edition.”
Temuan utama dari hasil riset ini mengungkap adanya korelasi antara peningkatan penggunaan layanan cloud computing (komputasi awan) dan aplikasi kolaborasi kerja, seperti Cisco WebEx, Zoom, Microsoft Teams, dan Slack selama pandemi Covid-19, bersama dengan peningkatan serangan siber yang menyasar cloud.
Berdasarkan data anonim dan teragregasi dari lebih dari 30 juta pengguna McAfee MVISION Cloud di seluruh dunia antara Januari sampai April 2020, dari riset ini terlihat adanya tren signifikan yang berpotensi bertahan lama mencakup tentang peningkatan dalam penggunaan layanan cloud, akses dari perangkat yang tidak dikelola keamanan siber dan peningkatan ancaman spesifik cloud.
Hasil riset ini menekankan perlunya model keamanan baru dalam lingkungan WFH (Work from Home) yang dilakukan banyak industri saat ini - dan kemungkinan berlanjut di masa depan.
Selanjutnya, hasil riset McAfee adanya peningkatan sebanyak 50% akan adopsi layanan cloud yang dilakukan perusahaan/organisasi dari berbagai sektor industri.
Penggunaan aplikasi kolaborasi kerja yang menggunakan cloud juga mengalami peningkatan penggunaan hingga 600%, dengan sektor pendidikan memperlihatkan pertumbuhan yang paling besar karena banyak pelajar yang kini belajar dari rumah.
Namun, bersamaan dengan itu ancaman eksternal turut meningkat 630% dalam periode yang sama.
Diketahui, sebagian besar serangan dari penjahat siber ini menyasar layanan seperti Microsoft 365, yang di mana target utamanya yaitu mengakses akun cloud korbannya dengan ID atau kredensial curian.
Baca Juga: Keren, YouTuber Ini Ciptakan Lagu AC/DC dengan Artificial Intelligence
Ancaman internal pun demikian, riset McAfee menunjukkan bahwa bekerja dari rumah tidak secara negatif mempengaruhi loyalitas karyawan.
Akses ke cloud melalui perangkat pribadi yang tidak dikelola atau dilindungi dengan baik mengalami pertumbuhan, menambah jumlah risiko bagi para profesional keamanan yang bekerja di perusahaan untuk menjaga data mereka tetap aman di cloud.
Rajiv Gupta selaku Senior Vice President Cloud Security McAfee, mengatakan “Resiko ancaman yang menyasar cloud jauh lebih besar daripada resiko yang ditimbulkan oleh perubahan perilaku karyawan. Untuk mengurangi risiko ini, dibutuhkan solusi keamanan yang dapat mendeteksi dan mencegah serangan eksternal dan kehilangan data dari cloud dan dari penggunaan perangkat yang tidak dikelola.”
“Keamanan cloud harus dikerahkan dan dikelola dari jarak jauh dan jangan sampai menambah gesekan kepada karyawan yang pekerjaannya sangat penting untuk kesehatan organisasi mereka,” tambah Rajiv.
Melihat ancaman spesifik cloud yang semakin meningkat sejalan dengan penggunaan cloud itu sendiri, semua industri perlu mengevaluasi struktur keamanan mereka untuk dapat melindungi akun dan data mereka terhadap pengambilalihan dan pencurian.
Berikut ini beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk mempertahankan struktur keamanan perusahaan dari berbagai sektor industri:
- Mengutamakan Cloud Computing:
Pola pikir yang mengutamakan keamanan cloud dapat mendukung peningkatan penggunaannya dan memerangi ancaman serangan spesifik cloud.
Perusahaan perlu memisahkan keamanan mereka ke data di cloud dengan layanan mereka secara independen, sehingga mereka dapat mempertahankan visibilitas penuh dan kontrol yang dapat dilakukan secara terpisah.
- Pertimbangan Terhadap Jaringan:
Pekerjaan jarak jauh mengurangi kemampuan hub dan jaringan komunikasi untuk bekerja secara efektif dan terukur.
Kontrol jaringan harus disampaikan melalui cloud dan menghubungkan pengguna jarak jauh secara langsung ke layanan cloud yang mereka butuhkan.
- Konsolidasi dan Kurangi Kompleksitas:
Menggabungkan keamanan web dan cloud agar dapat beroperasi dengan lancar, idealnya hal ini dapat dikonsolidasikan untuk mengurangi kompleksitas dan total biaya kepemilikan dan meningkatkan efektivitas dan responsivitas keamanan.
Baca Juga: Riset UI Ungkap Ekosistem Gojek Saling Membantu di Tengah Pandemi