Find Us On Social Media :

Bikin Trump Marah, Begini Cara Twitter Ungkap Cuitan Benar dan Hoax

By Adam Rizal, Selasa, 2 Juni 2020 | 09:00 WIB

Verifikasi Twitter

Tautan itu menyediakan informasi tambahan seputar topik yang diperbincangkan tetapi tidak secara eksplisit mengatakan apakah konten tweet itu benar atau salah seperti yang dilakukan beberapa organisasi pemeriksa fakta.

“Mungkin tidak adil jika mengatakan bahwa ini adalah label pengecekan fakta,” kata Baybars Orsek, Direktur Jaringan Pengecekan Fakta Internasional di US Poynter Institute.

Jaringan Pengecekan Fakta Internasional mengadvokasi pemeriksa fakta di seluruh dunia dan menetapkan standar dalam kode prinsip pemeriksa fakta. Orsek mengatakan bahwa apa yang dilakukan Twitter lebih berupa label pemberi saran yang mendorong pengguna untuk mengecek informasi tambahan.

Baca Juga: Serangan Ransomware di Asia Tenggara Turun Tapi Kini Fokus Bidik UKM

Siapa yang periksa tweet dan berikan informasi tambahan?

Twitter belum mengungkapkan secara pasti bagaimana proses mereka bekerja terkait pemberian label ini.

Dalam sebuah posting di blog, Kepala Integritas situs Twitter dan Direktur Kebijakan Publik Global yaitu Yoel Roth dan Nick Pickles, masing-masing menuliskan bahwa Twitter tengah “memanfaatkan dan meningkatkan sistem internal untuk secara proaktif memantau konten yang terkait dengan COVID-19.” Namun sejauh ini tampaknya langkah ini masih berupa operasi internal.

"Bagi kami sangat jelas bahwa mereka tidak bekerja dengan pemeriksa fakta eksternal yang independen," kata Orsek. Tampaknya Twitter sendiri yang menyusun daftar dan sumber informasi tambahan yang diarahkan kepada para penggunanya.

Twitter juga telah memperluas peringatan ini mencakup topik lain. Pelabelan ini mencuri perhatian saat ditempatkan di salah satu cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait potensi penipuan surat suara.

Sementara cuitan Trump lainnya tentang pengiriman Garda Nasional untuk menangani kerusuhan di Minneapolis telah diberi label yang mengatakan “melanggar aturan Twitter tentang menjunjung tinggi kekerasan.” Namun Twitter membiarkan cuitan itu dapat diakses dan mengatakan bahwa mereka melakukannya “demi kepentingan publik.”

Presiden Trump bukan satu-satu orang terkenal yang cuitannya diberi label oleh Twitter. Media The New York Times melaporkan bahwa salah cuitan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, juga ditandai dengan peringatan tentang COVID-19.

Orsek mengatakan akan bermanfaat bagi Twitter untuk bekerja dengan organisasi pengecekan fakta independen.