Find Us On Social Media :

Empat Tips untuk Memastikan Operasional Bisnis Perusahaan Selama WFH

By Rafki Fachrizal, Selasa, 2 Juni 2020 | 17:00 WIB

Ilustrasi Work From Home (WFH)

Bisnis juga harus memastikan bahwa infrastruktur mereka siap untuk 30 hari ke depan dengan mengindentifikasi kebutuhan sebelum masalah muncul dan memastikan data dan aplikasi tersedia.

4. Pantau Informasi Mengenai Update Perkembangan Secara Berkala

Pemerintah telah mengaktifkan beberapa sarana untuk masyarakat memantau perkembangan terkait Covid-19 di Indonesia. Setiap daerah kini juga telah memiliki situs masing-masing.

Baca Juga: WeWork Tunjuk Samit Chopra untuk Pimpin Bisnis di Kawasan Asia Pasifik

Layanan Data Berbasis Cloud

Dalam menghadapi situasi yang dinamis seperti saat ini, layanan data berbasis cloud merupakan salah satu investasi yang mungkin perlu dipertimbangkan oleh para pemimpin perusahaan demi mendukung kelangsungan bisnis.

“Sebagai penyedia layanan hybrid cloud data, NetApp mendukung berbagai perusahaan mulai dari memberikan dukungan untuk pekerja jarak jauh, menganalisis dan mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur Anda, hingga memastikan data dan aplikasi berkinerja terbaik,” kata Ana Sopia, Country Manager, NetApp Indonesia.

Ana menjelaskan bahwa dukungan yang diberikan NetApp kepada pelanggannya adalah membangun dan menggunakan End-user computing (EUC) dan Virtual Desktop Infrastructure (VDI) berbasis cloud atau meningkatkan kinerja dan skalabilitas infrastruktur VDI yang dimiliki mereka.

NetApp juga menganalisis tren kapasitas yang dimiliki pelanggan untuk 30 hari ke depan dan mengidentifikasi aplikasi yang mungkin running hot atau sistem penyimpanan yang kelebihan beban (overburdened).

Selain itu, dalam memastikan kinerja pelanggan, NetApp merasionalisasi infrastruktur data dan aplikasi, memindahkan data dari premises dan cloud, serta memastikan ketersediaan data di seluruh cloud.

“NetApp juga selalu menghimbau bisnis untuk memastikan bahwa infrastruktur TI mereka siap untuk berbagai skenario seperti Disaster Recovery, Data Synchronization, atapun kemampuan Monitoring sehingga bisa memberikan peringatan lebih awal apabila akan terjadi masalah,” pungkas Ana.

Baca Juga: Tips Bagi Konsumen untuk Mengurangi Risiko di Insiden Kebocoran Data