Pandemi COVID-19, dan kini New Normal. Tak pelak banyak perubahan dan tantangan yang dihadapi para pemimpin TI.
Dodi Soewandi, Chief Information Officer (CIO), PT Adira Dinamika Multifinance, melihat perubahan cara bekerja, berkolaborasi, dan berinteraksi dengan nasabah akibat protokol kesehatan di masa pandemi maupun di era New Normal nanti sedikit banyak akan memengaruhi teknologi proses bisnis di perusahaan.
"Di masa pandemi ini, shifting dari perilaku dan pola kerja itu kontras sekali. Dari 'yuk ketemu' menjadi 'yuk online', dari 'ruangan meeting' menjadi 'online room', dari 'kerja 8 jam sehari' menjadi 'siap bekerja kapan aja', termasuk after office hour," ujar Dodi Soewandi melalui wawancara tertulis.
Bekerja menjadi sangat fleksibel karena tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. "Tantangannya adalah bagaimana memonitor pekerjaan dan produktivitasnya sehingga target tetap tercapai," lanjut Dodi.
Perkuat Keamanan
Walhasil, secara operasional teknologi, bekerja jarak jauh menjadi suatu standar baru. Ketergantungan dengan jaringan dan teknologi pun semakin tinggi dan kritis.
"Adira memperkuat aspek information security, technology security dan secure access berbasis VPN. Baik tim teknologi, user dari cabang maupun sentra, VPN digunakan utk mengakses berbagai sistem terkait kegiatan operasional sehari-hari," Adira juga menyediakan tambahan notebook dengan berbagai utiliti keamanan yg sudah ditanam dalam perangkat tersebut untuk beberapa tim yang harus bekerja secara remote.
Berbicara tentang antisipasi new normal pasca pandemi, Dodi mengatakan bahwa Adira terus melakukan evaluasi untuk mencari kesinambungan baru antara bekerja di kantor dan bekerja di rumah dalam rangka mencapai titik produktivitas dan kualitas kerja yang lebih baik lagi ketimbang semua bekerja dari kantor.
"Hal ini sejalan dengan rencana tahun 2020 ini untuk memperbanyak work from home terutama untuk tim IT yang ada di kantor pusat," imbuh Dodi Soewandi.
Perubahan Pola Interaksi Nasabah
Sementara itu dari sisi bisnis dan peluangnya, Dodi Soewandi menyoroti soal pola interaksi dengan nasabah yang kini lebih mengedepankan kanal digital atau elektronik, ketimbang mendatangi kantor cabang. Pergeseran ke arah kanal digital memang keniscayaan. Namun pandemi telah mengakselerasi transformasi itu. "Mulai dari pembayaran cicilan secara online hingga pada pengajuan atau permohonan restructure pembiayaan secara online atau digital sesuai arahan dari regulator, via web dan aplikasi Adiraku," jelas Dodi. Adiraku adalah aplikasi mobile untuk konsumen Adira.
Pandemi dan New Normal mengharuskan tim TI Adira mempersiapkan sistem dengan baik untuk melayani pola restructure pembiayaan dan lonjakan jumlah pengajuan atau permohonan restructure pembiayaan.
"Banyak improvement dilakukan seiring dengan pandemi maupun untuk bersiap pasca pandemi, mulai otomasi proses dan digitalisasi proses agar teknologi dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung layanan kepada nasabah maupun mitra bisnis," ujar Dodi.
Dorong Nasabah Gunakan Layanan Digital
Mematuhi protokol New Normal, proses yang membutuhkan tatap muka sebisa mungkin dikurangi. Namun hal itu dilakukan dengan tetap berfokus pada kualitas layanan terbaik bagi nasabah.
"Untuk itu, Adira menggencarkan sosialisasi dan penambahan fasilitas Adiraku, mulai pengajuan pembiayaan, pembayaran cicilan hingga pada pengajuan permohonan restructure," jelas Dodi Soewandi.
Untuk mendorong nasabah memanfatkan layanan digital, Adira memberikan insentif lebih kepada nasabah. Adira juga meluncurkan program loyalty untuk mengapresiasi nasabah yang setia.
BERSAMA HADAPI NEW NORMAL
Hari-hari belakangan ini memang tidak mudah. Meski dunia sudah melangkah ke New Normal, tantangan dari sisi bisnis, proses bisnis, sampai produktivitas karyawan masih menyisakan persoalan tersendiri.
Lalu bagaimana CIO Indonesia bersiap menghadapi The New Normal ini? Ikuti webinar InfoKomputer CIO Forum yang akan diselenggarakan pada Kamis, 25 Juni 2020 pukul 10.00-11.30. Daftarkan diri Anda di sini.