Find Us On Social Media :

Kini Sosok 'Pak Haji' itu Pindah dari Samsung Indonesia ke Hyundai

By Adam Rizal, Kamis, 18 Juni 2020 | 17:30 WIB

Kang-Hyun Lee, mantan Vice President Samsung Indonesia

"Samsung sudah terkenal di Indonesia, sementara Hyundai belum." Begitulah kalimat pamungkas yang dilontarkan Kang-Hyun Lee, mantan Vice President Samsung Indonesia ketika berbincang.

Disebut mantan, karena pria yang akrab dipanggil sebagai "pak haji" setelah menjadi mualaf ini memang sudah melepas jabatannya di Samsung Indonesia sejak Januari 2020 lalu.

Setelah meninggalkan Samsung, Lee menjabat sebagai Vice President sekaligus Chief Operating Officer (COO) Hyundai Motor Asia Pacific.

"Saya diminta Hyundai Motor untuk membantu bisnis mereka di Indonesia. Sebagai orang Korea, saya merasa bertanggung jawab untuk menjadi bagian dari perusahaan asal Korea sebagai ucapan terima kasih kepada negara saya," ujar Lee.

"Karena saya sebagai top management Samsung, mengundurkan dirinya memang harus akhir tahun. Sehingga saya kerja sampai akhir tahun lalu di Samsung dan awal tahun ini sudah mulai di Hyundai," imbuhnya.

Kepergian Lee dari Samsung Indonesia terkesan diam-diam dan mengejutkan. Pasalnya, ia telah bekerja di perusahaan asal Korea Selatan tersebut selama kurang lebih 28 tahun sejak 1988.

Pada tahun 1993 silam Lee pindah ke Indonesia dan membesarkan nama Samsung di sini. Lee tidak membeberkan alasan mengapa kepergiannya dari Samsung terkesan diam-diam. Namun, Ia mengatakan bahwa Hyundai Motor sudah melakukan pendekatan selama beberapa waktu ke belakang.

"Hyundai mendekati saya sudah berapa kali. Mereka meminta saya pindah ke Hyundai karena saya sudah bikin brand Samsung di Indonesia cukup terkenal," tuturnya.

Lee memang punya peranan penting dalam membesarkan nama Samsung di Indonesia. Lee lah yang pertama kali berjasa memperkenalkan ponsel genggam asal Korea Selatan di Indonesia yang ketika itu masih dikuasai merek legendaris asal Finlandia, Nokia.

Sejarah awal Samsung di Indonesia berasal dari tangan Lee.

Lee mulai bertugas di Samsung Indonesia tahun 1993, setelah pabrik Cikarang di Bekasi, Jawa Barat dibangun dua tahun sebelumnya.

Sebagai pemimpin, dia bertanggung jawab atas banyak hal dalam kegiatan operasional Samsung, mulai dari ekspor-impor, ketenagakerjaan, keuangan, sampai urusan logistik.