"Kami terus berusaha untuk menemukan logika dalam keputusan Apple. Apple dapat melakukan apa yang mereka inginkan, kapan pun mereka mau," kata Co-founder dan Chief Technology Officer Basecamp, David Hansson dikutip 9to5Mac.
Sebelumnya, anggota parlemen di Komite Kehakiman House Amerika Serikat pada 13 September 2019 sempat membuka penyelidikan dugaan persaingan usaha tidak sehat di pasar digital yang melibatkan Apple.
Apple diduga menjebak pengguna agar hanya bisa menginstal aplikasi dari toko aplikasi App Store.
Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California ini pun disebut mengambil potongan dari penjualan yang dilakukan pengembang ketika pengguna melakukan pembayaran di App Store.
Baca Juga: MacBook Air dan iPad Pro 2020 Resmi Dijual di Indonesia, Harganya?