Mengejutkan! Ternyata orang tua lebih khawatir data pribadinya “diintip” anak-anak ketimbang dilihat penjahat siber.
Temuan itu terungkap dalam laporan Kaspersky yang berjudul Defending Digital Privacy: Taking Personal Protection to The Next Level’ yang penelitiannya digelar pada dua bulan pertama tahun 2020.
Penlitian tersebut menanyakan kepada responden: Siapa saja pihak yang diwaspadai untuk melihat dan memiliki akses ke informasi pribadi Anda? Anehnya, persentase tertinggi (10,3%) diberikan untuk anak-anak, diikuti oleh partner atau pasangan (9,9%), dan disusul orang tua (9,1%).
Sementara yang kita ketahui secara umum adalah para pengguna internet sangat menyadari bahwa anak-anak dapat menjadi nakal dan menyembunyikan aktivitas online mereka dari orang tua. Penelitian Kaspersky sebelumnya telah mengungkapkan bahwa anak-anak memiliki banyak kegiatan online yang dirahasiakan dan tidak diketahui oleh ibu dan ayah mereka.
Namun, survei terbaru oleh perusahaan keamanan siber global ini telah membuka kedok bahwa para orang tua di kawasan Asia Pasifik (APAC) juga melakukan hal yang sama dengan anak-anak mereka.
“Ironisnya, para pengguna online di Asia Pasifik lebih khawatir bahwa saudara sedarah atau mitra hubungan mereka melihat atau mengakses data pribadi mereka secara online melebihi para pelaku kejahatan siber. Faktanya, survei kami menunjukkan bahwa pelaku kejahatan siber menjadi indikator yang paling sedikit dengan persentase hanya sebesar 3,1%,” komentar Stephan Neumeier, Managing Director, Kaspersky Asia Pasifik.
Stephan Neumeier mengemukakan kekhawatirannya bahwa para penjahat virtual secara aktif mengendarai kekacauan saat ini, memburu dan mencari korban baru untuk menjarah uang atau informasi. Kurangnya kesadaran dan kewaspadaan yang dibutuhkan dari para pengguna dapat membahayakan aset dan reputasi online penguna.
Siapa pihak yang paling diwaspadai untuk melihat atau memiliki akses ke informasi pribadi Anda?
Average | % |
Pasangan | 9.9 |