Pandemi corona menghantam perlbagai sektor industri termasuk startup di Asia. Pendanaan yang diberikan oleh perusahaan venture capital kepada perusahaan rintisan (startup) mengalami penurunan pada kuartal II-2020.
Hingga paruh pertama 2020, pendanaan yang digelontorkan di Asia sudah mencapai USD 129 miliar atau lebih dari Rp 1.800 triliun (kurs Rp 14 ribu per US$).
Angka ini turun dibanding puncaknya pada tahun 2018 dan 7% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menjelang akhir kuartal pertama dan ke kuartal kedua tahun 2020, dampak pandemi corona dirasakan di seluruh bagian dunia hingga menimbulkan PHK dalam jumlah besar oleh perusahaan startup teknologi seperti dikutip Crunchbase.
Adapun industri yang mengalami juga kesulitan adalah perjalanan wisata, mobilitas jarak jauh, restoran, penyelenggaraan acara dan masih banyak lagi.
Dalam survei terbaru, sebanyak 60 persen perusahaan venture capital melaporkan bahwa penilaian telah turun 20 persen menjadi 30 persen.
Selanjutnya survei juga menyebut sebanyak 30 persennya mengalami penurunan pendapatan. Tapi ini bukan gambaran secara keseluruhan, karena 23,5 persen diantaranya melaporkan peningkatan pendapatan.
Meskipun terjadi gejolak dan revisi rencana pendanaan untuk banyak startup, pendanaan tetap bertahan.
Baca Juga: Fintech Project Financing Bisa Jadi Stimulus Pelaku Industri Kreatif Bertahan di Masa Pandemi
Dana USD 129 Miliar
Adapun dana sejumlah USD129 miliar tersebut, tercatat bahwa USD 69,5 miliar diantaranya diinvestasikan untuk kuartal kedua. Angka ini naik 17 persen dari kuartal ke kuartal dan turun 2 persen dari tahun ke tahun.
Sementara untuk kuartal berikutnya, setidaknya ada 138 putaran pendanaan, naik di atas USD100 juta, yang mewakili 61 persen dari semua dana yang dihimpun pada USD42,1 miliar.