Find Us On Social Media :

Meski Corona, Investor Asing Masih Getol Investasi ke Startup Asia

By Adam Rizal, Selasa, 7 Juli 2020 | 16:00 WIB

Ilustrasi Startup

Pandemi corona menghantam perlbagai sektor industri termasuk startup di Asia. Pendanaan yang diberikan oleh perusahaan venture capital kepada perusahaan rintisan (startup) mengalami penurunan pada kuartal II-2020.

Hingga paruh pertama 2020, pendanaan yang digelontorkan di Asia sudah mencapai USD 129 miliar atau lebih dari Rp 1.800 triliun (kurs Rp 14 ribu per US$).

Angka ini turun dibanding puncaknya pada tahun 2018 dan 7% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Menjelang akhir kuartal pertama dan ke kuartal kedua tahun 2020, dampak pandemi corona dirasakan di seluruh bagian dunia hingga menimbulkan PHK dalam jumlah besar oleh perusahaan startup teknologi seperti dikutip Crunchbase.

Adapun industri yang mengalami juga kesulitan adalah perjalanan wisata, mobilitas jarak jauh, restoran, penyelenggaraan acara dan masih banyak lagi.

Dalam survei terbaru, sebanyak 60 persen perusahaan venture capital melaporkan bahwa penilaian telah turun 20 persen menjadi 30 persen.

Selanjutnya survei juga menyebut sebanyak 30 persennya mengalami penurunan pendapatan. Tapi ini bukan gambaran secara keseluruhan, karena 23,5 persen diantaranya melaporkan peningkatan pendapatan.

Meskipun terjadi gejolak dan revisi rencana pendanaan untuk banyak startup, pendanaan tetap bertahan.

Baca Juga: Fintech Project Financing Bisa Jadi Stimulus Pelaku Industri Kreatif Bertahan di Masa Pandemi

Dana USD 129 Miliar

Adapun dana sejumlah USD129 miliar tersebut, tercatat bahwa USD 69,5 miliar diantaranya diinvestasikan untuk kuartal kedua. Angka ini naik 17 persen dari kuartal ke kuartal dan turun 2 persen dari tahun ke tahun.

Sementara untuk kuartal berikutnya, setidaknya ada 138 putaran pendanaan, naik di atas USD100 juta, yang mewakili 61 persen dari semua dana yang dihimpun pada USD42,1 miliar.

Putaran di bawah USD 100 juta pada USD 27,3 adalah jumlah terendah yang tercatat sejak awal 2017.

Pendanaan terbesar untuk satu perusahaan jatuh ke Reliance Jio, operator jaringan seluler terbesar di India.

Reliance Jio telah mengumpulkan basis pengguna sebanyak 400 juta dalam waktu singkat, dan telah meningkatkan beberapa miliar dolar pada putaran pendanaan kuartal ini.

Selanjutnya oleh Facebook pada US$ 5,7 miliar, perusahaan mengumpulkan US$ 9 miliar dari berbagai investor.

Putaran sebelumnya di atas USD 10 miliar didapat oleh Ant Financial dengan Seri C US$ 14 miliar pada kuartal kedua 2018, dan JUUL, yang mengumpulkan US$ 12,8 miliar pada kuartal terakhir 2018.

Jika menghitung tanpa memasukkan nama Reliance Jio di kuartal kedua, mengingat jumlah dana yang besar untuk satu perusahaan, jumlahnya akan terlihat sangat berbeda. Pendanaan yang digelontorkan bahkan bisa turun sebesar 9% dan mencapai 23% dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Social Bella Dapat Suntikan Dana Senilai US$58 Juta