Find Us On Social Media :

Begini Cara AVANA Tingkatkan 'Cuan' Brand dengan Social Commerce

By Adam Rizal, Kamis, 16 Juli 2020 | 10:50 WIB

Avana

Wabah Corona telah memaksa perubahan yang membuat semua lini harus bisa struggling dalam menjalaninya. Tidak hanya pelaku usaha, konsumen berpotensi bakal menjadi cikal bakal pertahanan ini.

Perubahan perilaku konsumen selama dan pasca Corona ini memang benar adanya. Melansir dari laman Yuswohady.com, lini pertama yang mengalami perubahan signifikan datang dari tren belanja online.

Belanja online menjadi sangat luas dan dalam. Selama ini belanja online hanya terbatas pada produk – produk pakaian, pesanan tiket pesawat, atau hotel. Dengan adanya pandemi Corona, belanja online ‘terpaksa’ dilakukan untuk semua transaksi, mulai dari grocery hingga kebutuhan-kebutuhan esensial atau rutin sehari-hari.  Adanya permintaan yang meningkat dan serba cepat menuntut adanya perhatian khusus dari para pemilik Brand dan pelaku UMKM. Perhatian khusus itu, berupa strategi dan langkah yang tepat untuk bisa bertahan dan menjadi pemenang di era new normal ini. 

Hal ini menunjukkan bahwa pengambilan keputusan terakhir pembeli saat melakukan transaksi pembelian adalah melalui online. Lantas apa saja hambatan yang sering kali ditemui oleh Brand dengan adanya era new normal ini? 

Salah satu cara memasarkan produk secara online ditempuh Brand dengan membuka toko di saluran media sosial untuk mempermudah jangkauan konsumen.

Namun, para penjual harus menghadapi berbagai permasalahan yang rumit seperti  kesulitan mengunggah foto dengan kualitas tinggi, membalas pesan pelanggan satu per satu, berinteraksi dengan pelanggan, mengkonfirmasi pembayaran dan follow up status pembelian, dan kinerja 24/7 lainnya.

Penjual juga perlu beralih ke aplikasi percakapan handphone seperti WhatsApp atau Line  untuk mengkonfirmasi pembayaran dan proses pemesanan lebih baik.

Seperti yang diungkapkan Irma Utari selaku pemilik Brand lokal, ia mengatakan bahwa kecepatan adalah salah satu hambatan terbesar yang dialami saat menjalani bisnis di masa new normal.

“Adanya masa Pandemi menuntut kita pemilik Brand dan pegiat UMKM untuk berfikir dan gerak cepat. Permintaan melalui platform media sosial dan lini chat  yang masih tinggi meski di masa pandemi, membutuhkan perhatian ekstra dalam hal administrasi hingga pengiriman, hasil rekap pemesanan harian, laporan pemasukan, dan pengeluaran harian. Masalahnya, itu semua harus dilakukan secara manual.”

Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Brand yang ingin memperluas segmen pasar dan ingin memaksimalkan potensi bisnis setiap waktunya. Kerap kali yang terjadi malah merekrut pegawai tambahan untuk menjalankan proses bisnis yang juga menjadi pengeluaran tersendiri.  Bujet yang biasa dikeluarkan untuk merekrut pegawai sekitar Rp3.000.000 sampai dengan Rp4.000.000 setiap bulannya. 

Melihat beberapa kasus kesalahan teknis yang dilakukan oleh penjual dalam hal pengiriman produk seperti kesalahan barang hingga kesalahan alamat pengiriman. Sejalan dengan kegelisahan dan tantangan yang ada di dunia social commerce, AVANA hadir dan siap membantu pemilik Brand sebagai pendukung untuk menambah efektifitas dan efisiensi dalam berbisnis.

Melalui AVANA, Brand dan pelaku UMKM yang bergabung dalam platform AVANA dapat memenangkan ‘pertandingan’ di masa pandemi yang menuntut serba cepat dan tepat ini.  AVANA hadir untuk terus melakukan perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan.