Aplikasi genomika berbasis penelitian sangat beragam dan terus berevolusi, mulai dari inisiatif untuk mengidentifikasi genotipe (genotyping) hingga penyuntingan genom (genome editing) dan analisis epigenetik (epigenetic analysis) tingkat lanjut.
Seperti dikutip dari perusahaan manajemen global L.E.K. Consulting, “Kita baru menginjak tahap awal revolusi genomika.”
3. Internet of Medical Things (IoMT)
IoMT terdiri dari ekosistem perangkat dan aplikasi medis yang terhubung ke sistem IT layanan kesehatan melalui internet.
Ekosistem ini meliputi serangkaian perangkat yang terhubung ke internet, seperti alat kesehatan yang dapat dipakai, alat pelacak dan pemantau pasien dari jarak jauh, tempat tidur rumah sakit yang dilengkapi sensor, sistem pelacakan pemberian obat dan sistem pelacakan inventaris suplai dan peralatan medis.
Ekosistem IoMT yang meluas ini mengubah layanan kesehatan dan meningkatkan pelayanan terhadap pasien dengan memungkinkan pemantauan pasien kronis dari jarak jauh, memperbaiki pengelolaan obat dan memberikan pengalaman kepada pasien yang lebih baik. IoMT juga meningkatkan keamanan suplai medis dan mengurangi biaya.
Untuk memperoleh manfaat IoMT, organisasi layanan kesehatan mulai berinvestasi besar-besaran pada bidang yang menjanjikan ini, sehingga pasar IoMT diperkirakan akan bernilai US$188 miliar pada tahun 2024.
Kawasan Asia Pasifik, yang dihuni 50% populasi dunia, diprediksi akan mengalami peningkatan CAGR tertinggi selama beberapa tahun mendatang.
Baca Juga: Mencermati Proses Manufaktur dan Jenis Pekerjaan Baru di Industry 5.0
4. Teknologi Baru
Teknologi baru, seperti AI, machine learning dan blockchain, menjanjikan masa depan yang cerah bagi bidang layanan kesehatan dan life science.
Organisasi layanan kesehatan dapat memberikan manfaat yang tak terhingga kepada pasien dan pelanggan, mulai dari layanan pasien yang meningkat hingga penelitian medis dan analisis uji klinis yang semakin cepat.
Sebagai contoh, perusahaan biofarmasi mulai mempertimbangkan penerapan AI dan machine learning dalam penemuan obat, pengobatan presisi serta pencitraan dan diagnostik medis.
Menurut Deloitte, “Dengan transformasi digital, perusahaan biofarmasi akan menggunakan teknologi untuk mempercepat inovasi, merampingkan proses, dan menyingkirkan penghalang. Teknologi AI akan berada di garis depan proses transformasi ini."
Baca Juga: Praktik-praktik Keamanan Siber Ketika Kembali Bekerja di Kantor