Find Us On Social Media :

Inilah Sepuluh Tren Konsumen pada Tahun 2030 Menurut Ericsson

By Cakrawala, Selasa, 18 Agustus 2020 | 17:00 WIB

Sepuluh tren konsumen dunia pada tahun 2030 hasil studi Ericsson. Studi ini mengemukakan perihal internet of senses.

Ericsson belum lama ini membagikan hasil studinya mengenai prediksi tren konsumen dunia di masa depan, tepatnya pada tahun 2030. Terdapat sepuluh tren konsumen yang dikemukakan oleh Ericsson sebagai hasil studinya tersebut. Kesepuluhnya menunjukkan bahwa banyak respondennya yang meyakini bahwa pengalaman berinternet pada tahun 2030 akan “memanjakan” panca indra serta bisa mengomunikasikan pikiran secara digital; disebut Ericsson dengan internet of senses. Teknologi pada tahun 2030 itu, seperti halnya jaringan seluler 5G, dipercaya memungkinkan hal-hal bersangkutan.

Studi yang dilakukan Ericsson Consumer & IndustryLab pada Oktober 2019 itu mengambil sampel dari beberapa kota, yakni Bangkok, Delhi, Jakarta, Johannesburg, London, Mexico City, Moscow, New York, San Francisco, São Paulo, Shanghai, Singapore, Stockholm, Sydney, dan Tokyo. Masing-masing sampel berukuran setidaknya 500 orang dengan jumlah responden total adalah 7.608. Demografis dari para responden adalah berumur 15 sampai 69 tahun dan merupakan pengguna atau berencana untuk menggunakan sedikitnya salah satu dari AR (augmented reality), VR (virtual reality), dan virtual assistant. Meskipun tidak mewakili penduduk global, tetapi Ericsson meyakini studi ini bisa memberikan gambaran akan harapan early adopter TIK (teknologi informasi dan komunikasi) terhadap masa depan teknologi.

Lalu apa saja kesepuluh tren konsumen dunia pada tahun 2030 hasil studi Ericsson tersebut? Berikut pemaparannya.

 

1. Otak Anda adalah Antarmuka Penggunanya

Menurut studi yang dilakukan Ericsson, 59% responden percaya bahwa otak sang pengguna akan menjadi antarmuka pengguna ketika menggunakan perangkat tertentu. Dengan kata lain, Anda hanya perlu memikirkan suatu tindakan yang diinginkan sehubungan perangkat tersebut dan perangkat bersangkutan akan mengerjakannya. Contoh yang dikemukakan adalah kacamata AR; Anda cukup memikirkan peta maka peta pun akan dimunculkan oleh kacamata AR.

2. Terdengar Seperti Saya

Terdengar seperti saya merujuk pada teknologi yang bisa menerjemahkan berbagai bahasa secara sempurna. Lebih dari 70% responden mengharapkan headset yang bisa menerjemahkan bahasa secara sempurna sehingga mereka bisa menelepon siapa pun di mana pun dengan bahasa apa pun. Suara hasil terjemahan yang dihasilkan akan terdengar seperti mereka sendiri. Dengan kata lain, suara hasil terjemanan tersebut terdengar seperti suara sang penelepon, seolah-olah memang ia yang berbicara dengan bahasa yang dimaksud. Bahkan, 67% responden meyakini teknologi akan memungkinkan mereka meniru suara siapa saja dengan realistis.

3. Rasa Apapun yang Anda Mau

Sebanyak 44% responden memprediksikan perangkat yang bisa meningkatkan secara digital apapun yang seseorang makan alis kecap, sehingga benar-benar sesuai dengan keinginan orang bersangkutan. Alhasil setiap makanan yang Anda makan bisa seperti jamuan kesukaan Anda, misalnya setiap kali Anda makan ayam goreng rasanya akan sama dengan yang terbaik yang pernah Anda makan sebelumnya.

4. Digital Aroma

Pada tahun 2030, banyak responden mengharapkan bisa mengunjungi suatu tempat secara virtual, tidak hanya dari sisi visual melainkan juga dari sisi aroma atau bau. Sekitar 60% responden berharap bisa mengujungi hutan atau daerah pertanian secara digital dan mencium aroma atau bau alami dari daerah-daerah itu.