Anda dapat menemukan input HDMI dan input USB untuk passthrough daya dan Amazon Fire Stick di bagian belakannya. Saya pun dapat mengakses sejumlah aplikasi pemutaran video seperti Netflix dengan HDMI yang terdapat dibagian belakang.
Saya pun menempatkan proyektor Epson EF100 di atas meja kecil di ruang tamu sehingga cahaya lumensnya terpancar ke dinding putih, mengingat saya tidak punya layar proyektor. Proyektor dapat melempar gambar hingga 150 inci, tetapi Anda perlu ruang untuk mundur lebih jauh. Selain fleksibel, proyektor Epson EF100 juga memiliki fungsi Keystone Correction yang ada di bagian atas. Keystone itu bisa diatur secara vertikal maupun horizontal untuk menyesuaikan gambar yang tampil dengan layar, sehingga gambar terlihat pas.
Di bagian bawahnya, Anda dapat menekan sebuah tombol yang dapat meninggikan dudukan proyektor tersebut. Secara desain, tampilannya pun cukup ringkas dan premium, mengingat warnanya yang hitam. Kualitas build proyektornya cukup bagus dan solid bukan 'kaleng-kaleng'. Di bagian atasnya, ada beberapa tombol untuk melakukan settingan termasuk tata letak gambar dan kecerahan. Anda pun dapat menggunakan proyektor itu untuk memproyeksikan gambar atau film ke langit-langit. Tentunya itu pengalaman menarik karena Anda dapat berbaring dan melihat langit-langit sambil mengonsumsi konten.
Proyektor Epson EF-100B dengan Amazon Fire TV Stick
Epson Indonesia menyertakan Amazon Fire TV Stick, streaming stick Amazon yang paling tangguh hingga saat ini sebagai sumber utama pemutaran media. Di dalamnya, Anda bisa menemukan layanan Netflix dengan beberapa pilihan film mulai film Indonesia, Hollywood hingga Korea. Masalah kualitas, tak perlu diragukan lagi, gambarnya cukup tajam dan bagus dengan teks bahasa indonesia.
Berbicara Amazon Fire TV Stick. Perangkat itu adalah dongle HDMI, yang merupakan semacam kunci yang terhubung ke port HDMI TV dan memungkinkan akses ke berbagai konten online: dari video Amazon Prime Video dan Netflix ke musik Amazon Music Unlimited.
Singkatnya, Amazon Fire TV Stick dapat mengubah TV apa pun menjadi Smart TV. Amazon Fire TV Stick berukuran 85,9 mm x 30,0 mm x 12,6 mm untuk 32 gram (sehingga Anda dapat membawanya dengan mudah dan selalu bersama Anda selama perjalanan) dan dilengkapi dengan prosesor 1.3 GHz MediaTek Quad-Core ARM yang dikombinasikan dengan RAM 1GB dan memori internal 8GB. Perangkat itu juga mendukung jaringan Wi-Fi dual-band, teknologi nirkabel AC, Bluetooth dan semua format file audio dan video utama hingga resolusi Full HD dengan 60 FPS.
Jika bosan dengan film itu, Anda bisa menggunakan aplikasi YouTube yang sudah tersedia di dalamnya untuk melihat berbagai macam video. Hebatnya, dalam fire stick Amazon itu sudah tersedia asisten virtual Amazon, Alexa. Anda tinggal menekan sebuah tombol khusus Alexa di bagian atas remote, tunggu sampai layar berwarna biru dan Anda tinggal melakukan perintah dengan suara. Lantas, Anda bisa memerintah Alexa untuk menjawab keinginan Anda seperti kondisi cuaca, mencari tahu informasi bahkan memutar video di YouTube.
Sejujurnya, proyektor ini mudah digunakan di banyak tempat secara fleksibel dan tidak ribet. Epson memang tidak pernah berkompromi masalah kualitas produk.
Tampilan Belakang Proyektor Epson EF-100B
Epson EF-100 Series ini dapat memproyeksikan gambar diagonal hingga 150 inci (sekitar 3,2m lebar x 2,0m tinggi). Teknologi 3LCD-nya mampu menghasilkan cahaya dan pewarnaan yang lebih baik, menghasilkan kecerahan hingga 3 kali lipat lebih baik dan tampilan warna 3 kali lipat lebih jernih, sehingga hasil proyeksi mampu memberikan kualitas tajam yang seperti aslinya.
Menu lain yang bisa ditemukan adalah Image, Anda bisa melakukan pilihan untuk setting Color Mode, Light Output dan brightness. Ada lagi menu setting yang didalamnya ada Sound, Instalation, Operation, Memory dan Language. Proyektor Epson EF100 memiliki brightness (keterangan) sebesar 2000 lumen dan angka kontras rationya 2500 : 1, sangat cocok untuk di dalam ruang (indoor) yang praktis lebih minim cahaya, ketimbang untuk yang outdoor (daylight).