2. Masalah privasi
Persoalan privasi dan penyimpanan data yang sensitif masih menjadi sumber keraguan perusahaan untuk bermigrasi ke cloud. Utamanya saat memutuskan menggunakan public cloud, di mana data akan ditempatkan di server bersama.
Keraguan semakin besar ketika marak pemberitaan potensi peretasan. Padahal, sebenarnya perusahaan penyedia cloud selalu menerapkan sistem enkripsi data untuk memastikan data tetap aman, tetapi banyak perusahaan konvensional belum memahami hal ini.
3. Keamanan dan konektivitas
Selain isu keamanan, masalah konektivitas turut menjadi tantangan bagi perusahaan, terutama jika perusahaan sedang merintis platform tertentu. Misalnya saja seperti layanan internal hingga e-commerce.
Gangguan jaringan dapat mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan, terutama dalam hal kepercayaan konsumen.
Baca Juga: Vivo Resmikan Dua Gerai Smartphone Terbaru dengan Konsep Baru
4. Masalah pengelolaan dan biaya
Tak jarang perusahaan ingin menggunakan beragam jenis cloud akibat banyaknya pilihan yang ditawarkan. Namun, perusahaan tidak memikirkan biaya dan upaya yang diperlukan untuk mengelolanya secara rutin.
Semakin banyak cloud yang digunakan, maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan perusahaan. Belum lagi jika perusahaan memiliki personel TI terbatas atau tidak punya sama sekali.
4. Integrasi yang rumit
Bermigrasi dari lokal data menuju cloud bukanlah hal yang mudah, karena diperlukan integrasi dan koneksi jaringan agar terhindar dari kegagalan transfer data. Belum lagi bila terdapat aplikasi yang membutuhkan penanganan khusus. Waktu yang diperlukan jadi lebih lama.