Perusahaan terapi digital Biofourmis mengumumkan selesainya putaran pendanaan Seri C senilai US$100 juta.
Pendanaan yang dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2 diperoleh dari beberapa investor, yaitu EDBI, MassMutual Ventures, Openspace Ventures, dan Sequoia Capital. Sebelumnya, pada bulan Mei 2019, Biofourmis telah menutup pendanaan Seri B senilai US$ 35 Juta.
Sejak saat itu, perusahaan yang memprakarsai perawatan prediktif berdasarkan kebutuhan setiap orang (personalized predictive care) ini telah berhasil meningkatkan pendapatan secara signifikan. Hal itu dilakukan melalui berbagai kemitraan dan pertumbuhan bisnis baru bersama tujuh perusahaan farmasi dan sepuluh sistem kesehatan di seluruh dunia.
Pada saat itu, Biofourmis juga melakukan akuisisi besar pada Biovotion, pemimpin industri wearable biosensor dan Gaido Health milik Takeda Pharmaceuticals, perusahaan terapi digital yang berfokus pada onkologi.
“COVID-19 mendorong pemantauan jarak jauh dan terapi digital ke garis terdepan pengobatan,” kata CEO Biofourmis, Kuldeep Singh Rajput. Ia menjelaskan bahwa visi Biofourmis adalah memanfaatkan pengobatan digital untuk memberdayakan pasien, dokter, dan peneliti di mana saja dengan menyediakan perangkat lunak sebagai perawatan (software-as-a-treatment) untuk pasien dengan kebutuhan klinis yang belum terpenuhi, mulai dari perawatan pasca akut hingga terapi pengobatan yang optimal.
"Dengan pendanaan baru ini, kami akan mempercepat ekspansi global kami, memajukan bisnis terapi digital, mengembangkan jalur perawatan tambahan, dan mendorong integrasi lebih jauh dengan sistem kesehatan, rumah sakit, klien dan mitra penelitian klinis dan farmasi kami," papar Rajput.
Selain itu, Biofourmis akan menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan, memvalidasi dan mengkomersialkan beberapa solusi terapi digital, baik yang sudah dirilis maupun yang belum dirilis, di seluruh bidang pengobatan kardiologi, pernapasan, onkologi dan nyeri, khususnya untuk pasar Amerika Serikat dan pasar utama Asia, termasuk Asia Pasifik, Cina, dan Jepang.
“Kami percaya predictive health adalah masa depan pengobatan dan Biofourmis merupakan pemimpin dalam penggunaan solusi berbasis AI dan machine learning untuk memajukan terapi digital,” kata Greg Moon Managing Partner, SoftBank Investment Advisers.
"Kami sangat senang dapat bermitra dengan Biofourmis dan mendukung misi mereka dalam memanfaatkan AI dan wearable data untuk memungkinkan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien (personalized care)," lanjut Greg.
Struktur Organisasi Baru Dukung Pertumbuhan Bisnis
Sehubungan dengan pengumuman pendanaan Seri C, Biofourmis juga mengumumkan penyelarasan operasional internalnya. Upaya ini dilakukan agar mampu berintegrasi lebih jauh dengan klien dan mitra, serta mendukung inovasi yang sedang dikembangkan.
Struktur bisnis baru akan mencakup dua struktur vertikal:
Biofourmis Therapeutics: Berfokus untuk menjadi perintis bagi kategori pengobatan yang benar-benar baru, dengan mengembangkan terapi berbasis perangkat lunak yang tervalidasi secara klinis, untuk merawat dan mengelola pasien dengan kebutuhan klinis yang belum terpenuhi. Terapi digital ini dapat dijalankan secara mandiri maupun digabungkan dengan farmakoterapi. Dengan demikian, terapi ini dapat meningkatkan kemanjuran obat, mengurangi biaya, dan memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien.
Dengan model Biofourmis Therapeutics "Beyond the pill", perusahaan farmasi meresepkan solusi terapeutik digital sebagai terapi pendamping dengan obat-obatan bernilai tinggi untuk meningkatkan kemanjuran dan untuk merawat pasien dengan kondisi kronis secara lebih baik.
Biofourmis Health: Berfokus pada model perawatan virtual untuk merawat dan mengatur pasien dari jarak jauh saat mereka beralih dari perawatan akut ke perawatan pasca-akut.
Platform Biovitals® berbasis AI ini dilengkapi dengan perawatan yang dikhususkan bagi pasien gagal jantung, penyakit arteri koroner, penyakit pernapasan, dan kanker, terutama mereka yang menjalani terapi kemo/radiasi atau perawatan CAR-T.
Inisiatif “home hospital” Biofourmis Health memanfaatkan pemantauan jarak jauh berbasis AI untuk menurunkan biaya perawatan kesehatan — melalui pengurangan masa perawatan,kunjungan ulang dan kunjungan gawat darurat ke rumah sakit, serta langkah perawatan lainnya — dan untuk meningkatkan kesembuhan pasien. Inisiatif ini juga memungkinkan dokter dapat memantau dan merawat pasien dari jarak jauh hingga 21 jam sebelum kondisi pasien menurun ke arah kritis.
"Dalam tujuh bulan terakhir, perawatan kesehatan terus berkembang dan mengalami percepata setidaknya lima tahun," kata Rajput. "Meskipun keadaan ekonomi global cukup menantang akibat pandemi COVID-19, kami berharap putaran pendanaan terbaru ini akan mempercepat rencana Biofourmis untuk terus mengembangkan berbagai solusi dan inovasi guna mendukung lebih banyak penyedia layanan kesehatan, perusahaan farmasi dan perusahaan perencanaan kesehatan di seluruh dunia. Kami akan terus mendorong evolusi menuju metode perawatan jarak jauh dan perawatan prediktif yang dibutuhkan pasien (personalized and predictive remote method of care delivery) dan memungkinkan hasil yang lebih baik," pungkas Rajput.