Find Us On Social Media :

Kaspersky: Enterprise di Indonesia Jadi Target Utama Ransomware

By Liana Threestayanti, Kamis, 3 September 2020 | 16:45 WIB

Hampir 300 ribu percobaan serangan ransomware yang terjadi di Asia Tenggara ditujukan kepada pengguna di Indonesia.

Hampir 300 ribu percobaan serangan ransomware yang terjadi di Asia Tenggara ditujukan kepada pengguna di Indonesia.

Hal itu terungkap dalam statistik terbaru  Kaspersky tentang 831.105 percobaan ransomware yang berhasil diblokir di wilayah Asia Tenggara selama paruh pertama tahun ini. Dan 298.892 di antaranya merupakan upaya terhadap pengguna di Indonesia.

Negara

H1 2020

H1 2019

Indonesia

298,892

967,372

Malaysia

38,448

152,054

Filipina

22,268

37,331

Singapura

797

4,687

Thailand

85,384

186,693

Vietnam

385,316

1,106,646

SEA

831,105

2,454,783

Meskipun deteksi ransomware di Indonesia 69% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019, hampir setengah (49%) dari upaya yang terdeteksi dari Januari hingga Juni 2020 ditargetkan pada sektor enterprise di Indonesia, kemudian diikuti oleh konsumen (39,94%) dan UKM (2,13%).

Negara

Konsumen

SMBs

Enterprises

Indonesia

34.94%

2.13%

49.35%

Lima besar ransomware yang terdeteksi di Indonesia selama paruh pertama tahun 2020 meliputi:

  1. Trojan-Ransom.Win32.Wanna
  2. Trojan-Ransom.Win32.Stop
  3. Trojan-Ransom.Win32.Cryakl
  4. Trojan-Ransom.Win32.GandCrypt
  5. Trojan-Ransom.Win32.Gen

"Serangan ransomware Wannacry pertama dihadapi Indonesia pada beberapa tahun lalu. Hal itu menunjukkan bahwa bisnis dalam segala bentuk dan ukuran harus mempertimbangkan untuk meningkatkan protokol dan infrastruktur keamanan siber mereka agar tidak menjadi korban ancaman ini. Sementara laporan kami menunjukkan lebih sedikit ransomware yang diblokir, penting untuk dicatat bahwa perusahaan di Indonesia adalah target utama aktor ancaman terkait. Penerapan kerja dari rumah saat ini memperluas permukaan serangan dan meningkatkan celah yang dapat dieksploitasi oleh penjahat dunia maya. Sekarang adalah waktu terbaik bagi perusahaan dan organisasi melakukan evaluasi untuk kesiapan mereka dalam menghindari dan menghadapi ransomware. Kebiasaan dasar seperti mencadangkan data, menggunakan perangkat lunak yang sah, menerapkan solusi keamanan yang kuat menjadi langkah sederhana namun dapat sangat membantu,” kata Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky.

Ransomware telah menjadi tantangan besar bagi banyak organisasi di dunia termasuk Indonesia walaupun taktik yang digunakan masih sangat kuno seperti email phishing, website yang terinfeksi program berbahaya, atau software yang tidak diperbarui. Pada tahun 2019 saja, organisasi kehilangan rata-rata $1,46 juta karena insiden ransomware termasuk biaya downtime, pembayaran denda, dan kerusakan reputasi.

Kaspersky memberikan tips berikut untuk dilakukan oleh para pemilik bisnis di Indonesia demi menghindari ancaman ransomware: