Salah satu contoh organisasi di Indonesia yang terbantu oleh AWS sehubungan pandemi COVID-19 adalah Simak Online. Simak Online mendefiniskan dirinya sebagai sistem informasi manajemen sekolah yang menawarkan solusi untuk manajemen sekolah, mulai dari administrasi, persiapan, pelaksanaan, sampai hasil akhir pembelajaran murid-murid di sekolah. Simak Online anatara lain menyediakan sarana pembelajaran digital untuk murid, membantu menghemat waktu guru dengan mengurangi pemeriksaan terhadap jawaban ujian, dan memungkinkan orang tua untuk memonitor anaknya saat di sekolah. Di Jakarta Simak Online ini dikenal dengan SiPintar yang dirilis oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Sebelum pandemi COVID-19, Simak Online menggunakan infrastruktur on-premises. Kala itu, Simak Online mengklaim sudah mengalami kendala apabila trafik tinggi, misalnya ketika ujian yang berbarengan pada banyak sekolah seperti ujian akhir semester atau PAS (penilaian akhir semester). Perpindahan ke public cloud AWS pun sebenarnya sudah dijajaki. Namun, ketika wacana belajar dari rumah hadir untuk menekan penyebaran COVID-19, Simak Online segera melakukan perpindahan ke AWS tersebut. Pasalnya, trafik pada Simak Online akan makin tinggi dengan kegiatan belajar mengajar daring alias belajar dari rumah.
Dengan berpindah ke AWS, dibantu oleh tim AWS Solutions Architect, Simak Online menyebutkan sudah sangat siap secara arsitektur menghadapai kenaikan trafik seperti akibat pandemi COVID-19. Begitu juga dengan pengelolaan yang lebih mudah karena sebagian sudah secara otomatis. Selain itu, Simak Online juga merasakan manfaat dari dukungan AWS terhadap konsumennya dengan kredit. Dengan inisiatif AWS itu, Simak Online bisa merasakan keringanan perihal biaya.
Satu contoh lain adalah HappyFresh. Melalui HappyFresh, konsumen bisa berbelanja secara daring produk-produk dari supermarket maupun toko yang telah bekerja sama dengannya, untuk kemudian dikirimkan ke rumah. Berbeda dengan Simak Online, HappyFresh sudah menggunakan public cloud AWS sejak awal berdirinya di Indonesia.
Pandemi COVID-19 yang membuat pergerakan masyarakat terbatas berakibat pada melonjaknya trafik HappyFresh. Masyarakat yang sebelumnya tidak terbiasa berbelanja grocery secara daring pun “terpaksa” melakukannya. HappyFresh mengklaim trafiknya meningkat menjadi sepuluh kali dari biasa akibat pandemi COVID-19. Namun, antara lain berkat menggunakan AWS, HappyFresh mengklaim bisa menangani hal tersebut dengan baik, termasuk dari sisi pengalaman pengguna.
Tak sekadar itu, HappyFresh dibantu oleh tim AWS Solutions Architect pun berhasil menekan biaya yang diperlukan dalam menangani meningkatnya trafik tersebut. HappyFresh menggunakan Amazon EC2 Spot Instances untuk compute-nya. Sebenarnya, HappyFresh mulai menggunakan Amazon EC2 Spot Instances sejak akhir tahun lalu. Namun, meski harganya naik akibat pandemi COVID-19, Amazon EC2 Spot Instances tetap mampu menekan biaya HappyFresh dibandingkan menggunakan Amazon EC2 seperti sebelumnya.