Find Us On Social Media :

Microsoft: Tech Intensity Mampu Memberdayakan Indonesia di Era New Normal

By Rafki Fachrizal, Kamis, 17 September 2020 | 13:15 WIB

Ilustrasi Transformasi Digital

Pandemi COVID-19 telah mengguncang perekonomian dan mengubah aktivitas sehari-hari masyarakat di seluruh dunia.

Meskipun pandemi telah menunjukkan bahwa tidak ada bisnis yang 100 persen siap menghadapi krisis, bisnis yang diperkuat dengan teknologi digital yang efisien lebih siap menghadapi perubahan struktural yang masif di pasaran.

Raksasa teknologi Microsoft sendiri mengungkapkan bahwa pihaknya telah melihat implementasi transformasi digital di perusahaan yang biasanya memerlukan dua tahun, kini dapat dilakukan hanya dalam dua bulan karena lockdown dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi.

Selain itu, Microsoft juga melihat beberapa perusahaan menggunakan teknologi secara efektif untuk memberdayakan mereka dalam keadaan new normal ini.

“Era COVID ini adalah waktu yang tepat untuk meninjau kembali apa yang bisa dibuat menjadi lebih efisien, investasi mana yang harus dilakukan dan alur kerja apa yang bisa ditinggalkan,” kata Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.

Sebagai contoh, Pertamina, salah satu badan usaha milik negara (BUMN) terbesar di Indonesia, memiliki aset dan sumber daya yang tersebar di seluruh nusantara.

Ketika PSBB diumumkan, mereka meningkatkan penggunaan teknologi serta menambahkan beberapa sistem baru untuk menghubungkan dan memberdayakan ribuan karyawan dan kontraktor yang harus bekerja dari rumah.

Mereka menggunakan Microsoft Teams sebagai alat kolaborasi online, termasuk sistem konferensi video yang tidak hanya digunakan untuk pertemuan harian secara nasional, tapi juga untuk menggelar doa bersama antaragama secara online dengan semua karyawan dan keluarganya setanah air melalui PC, laptop, atau smartphone.

Perusahaan lain yang meningkatkan inovasi teknologi adalah Indosat Ooredoo, di mana tim legal harus mencari cara baru untuk bekerja dari rumah meskipun ada banyak dokumen dan kontrak resmi yang harus diproses.

"Mereka langsung membuat alur kerja digital untuk mengotomatiskan kontrak, meminta persetujuan dan menggunakan tanda tangan digital yang membantu mempercepat kolaborasi & pengambilan keputusan," papar Haris.

Indosat sendiri memanfaatkan Microsoft Teams untuk kolaborasi dan rapat umum pemegang saham tahunan serta Microsoft Power Automate (sebelumnya Microsoft Flow).

Microsoft Power Automate digunakan perusahaan untuk memberdayakan penggunanya bekerja dari rumah serta membantu manajemen melacak kontrak penting.

"Dengan memungkinkan teknologi mengelola proses menjadi lebih efisien, tim legal Indosat ikut berkontribusi untuk membentuk Indosat menjadi perusahaan digital yang inovatif dan terpercaya," ujar Haris.

Baca Juga: Microsoft Mundur, Oracle Kandidat Terkuat Pemilik TikTok di AS

Selain itu, ada pula perusahaan logistik JNE yang menggunakan Microsoft Teams untuk komunikasi dan kolaborasi antar karyawan di perusahaan.

Menariknya lagi, JNE juga membuat aplikasi cloud dengan Azure DevOps yang mempercepat proses pengembangan software.

JNE juga membuat dan menerapkan PowerApps guna membantu meningkatkan produktivitas alur kerja yang ada.

Hal ini tentunya berguna ketika pemerintah menunjuk JNE untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa ribuan ton beras ke wilayah Jabodetabek dan Kepulauan Seribu.

Sistem tersebut ditingkatkan untuk membantu melacak dan memantau pengiriman ke tidak hanya masyarakat umum tetapi juga ke yayasan penyandang cacat, panti asuhan dan panti jompo dengan menggunakan armada 1.000 kendaraan.

Kembali dijelaskan Haris, perusahaan-perusahaan tadi mengikuti proses yang disebut di Microsoft sebagai Tech Intensity, di mana teknologi terkini digunakan untuk berinovasi dan mengembangkan solusi unik yang memberikan mereka keunggulan kompetitif.

Ini tidak hanya akan memberdayakan bisnis menjadi lebih lincah menghadapi tantangan pasar baru, tetapi juga bergerak lebih cepat daripada pesaing mereka yang tidak berinovasi.

“Kami percaya bahwa dengan ‘Memberdayakan Indonesia’, semua pemangku kepentingan secara nasional dapat mencapai lebih, dan ini sama dengan misi perusahaan Microsoft. Kami membagikan ini menjadi empat bidang utama: inovasi teknologi, keterampilan & ketenagakerjaan, modernisasi pendidikan dan AI untuk Indonesia,” pungkas Haris.

haBaca Juga: Microsoft Hadirkan Program untuk Berdayakan Penyandang Disabilitas