Find Us On Social Media :

Begini Cara Mudah Ubah Smartphone Jadul Jadi Kamera CCTV Gratis

By Adam Rizal, Senin, 28 September 2020 | 16:30 WIB

Begini Cara Sulap Ponsel Android dan iPhone Bekas Jadi Kamera CCTV

Ternyata smartphone lawas Anda masih bisa berfungsi dan dimanfaatkan sebagai kamera keamanan CCTV secara gratis. Tentunya cara ini jauh lebih murah daripada Anda harus membeli kamera CCTV baru.

Kamera CCTV yang terbuat dari smartphone bisa memantau bayi, kondisi rumah Anda atau speaker Google Home darurat. Berikut cara memanfaatkan ponsel lama menjadi perangkat kamera keamanan seperti dikutip CNET

1. Pakai aplikasi kamera keamanan

Untuk memulai, pengguna harus memilih aplikasi kamera keamanan untuk ponselnya terlebih dahulu. Sebagian besar aplikasi menawarkan banyak fitur yang sama, seperti streaming lokal, streaming cloud, merekam, dan menyimpan footage secara lokal atau jarak jauh, serta deteksi dan peringatan gerakan. Setelah siap, pengguna akan bisa memantau aktivitas dan mengontrol kamera keamanan dari mana saja, langsung dari smartphone baru pengguna.

Salah satu aplikasi yang direkomendasikan adalah Alfred, aplikasi lintas platform baik Android maupun iOS. Alfred gratis untuk digunakan dan memberikan pengguna tampilan jarak jauh dari umpan langsung, deteksi gerakan dengan peringatan, penyimpanan cloud gratis, umpan audio dua arah dan penggunaan kamera depan dan belakang.

Untuk membuka fitur tambahan, seperti melihat dan merekam dengan resolusi lebih tinggi, zoom, hapus iklan, dan penyimpanan cloud 30 hari, bisa ditingkatkan ke Alfred Premium.

Langkahnya adalah ketika aplikasi sudah diunduh, buka lalu ketuk 'Mulai', kemudian pilih 'Viewer', lalu 'Berikutnya'. Setelah ke halaman masuk, klik Masuk dengan Google (akun Google diperlukan) dan masuk dengan kredensial akun Google Anda. Di ponsel lama, ulangi langkah yang sama, tapi memilih 'Kamera' bukan 'Viewer'. Pastikan juga untuk masuk dengan akun Google yang sama, lalu keduanya akan terhubung.

Alfred telah menyederhanakan opsi kamera untuk hanya menyertakan beberapa pengaturan. Di iOS, pengguna hanya bisa mengaktifkan deteksi gerakan, memilih antara kamera depan dan belakang, serta mengaktifkan atau menonaktifkan audio.

Baca Juga: Ini Alasan Beli Kamera CCTV TP Link TAPO C200, Murah dan Canggih

Jika menggunakan perangkat Android, pengguna memiliki opsi tersebut, juga bisa mengaktifkan fokus berkelanjutan, meminta Alfred secara otomatis membuka kembali jika ponsel melakukan boot ulang, atur resolusi, dan aktifkan kunci kode sandi.

Sementara dari ponsel baru, pengguna juga bisa mengubah beberapa pengaturan lagi. Misalnya, menyalakan atau mematikan pemberitahuan, mengatur kamera atau nama pemirsa, menambahkan orang lain ke 'Lingkaran Kepercayaan' (memberi orang lain akses ke umpan video Anda).

Bisa juga menghapus kamera, memeriksa berapa kali kamera terputus, mengatur sensitivitas deteksi gerakan dan mengaktifkan filter cahaya rendah pada kamera.

Meskipun Alfred adalah pilihan yang tepat, perlu diingat bahwa itu bukan satu-satunya pilihan. Selain itu, ada banyak aplikasi lain yang bisa digunakan seperti Salient Eye atau Presence, yang merupakan pilihan gratis atau dengan model langganan yang terjangkau jika membutuhkan lebih banyak fitur. IP Webcam adalah salah satu opsi khusus Android yang lebih populer.

2. Tempatkan posisi kamera yang tepat

Setelah streaming aktif dan berjalan, pengguna perlu menyiapkan dan memposisikan kamera. Pengguna mungkin ingin itu difokuskan pada titik masuk utama ke rumah, halaman belakang, ruangan menyimpan barang berharga atau titik yang menurut pengguna rentan. Bisa juga mengaturnya sebagai monitor bayi.

Jika memiliki beberapa ponsel lama, pengguna bahkan bisa mengatur beberapa kamera untuk cakupan atau jaringan video yang cukup kuat.

3. Pasang dan nyalakan kamera

Untuk memasang atau memposisikan kamera, diperlukan tripod smartphone kecil atau dudukan yang dapat membantu memposisikan kamera di tempat yang tidak mencolok. Dan untuk memperluas bidang pandang, pertimbangkan membeli lensa ultra-wide untuk ponsel, itu bisa dibeli dengan harga antara US$ 5- US$ 20 (setara Rp 75 ribu- Rp 300 ribu) secara online.

Streaming video sangat boros daya, dan telepon akan aktif 24 jam selama 7 hari, sehingga agar ponsel tidak mati dalam beberapa jam pertama, pengguna harus meletakkannya di dekat sumber listrik agar daya baterai bisa diisi dengan mudah.

Baca Juga: Hands-on EZVIZ CIC PIR: Ada Sensor PIR dan Kamera 2 MP Resolusi 1080p