Find Us On Social Media :

Mesin CEIR Penuh, Pasar Smartphone di Indonesia Diprediksi Anjlok

By Adam Rizal, Jumat, 16 Oktober 2020 | 16:30 WIB

Suasan ITC Roxy, surga toko ponsel terbesar di Jakarta

Mesin itu bertugas untuk memverifikasi data dari mesin Equipment Identity Registration (EIR) yang ada di sisi operator seluler, untuk selanjutnya dilakukan pemblokiran terhadap ponsel ilegal atau black market (BM).

Masalah itu membuat input data IMEI ke mesin CEIR tersendat. Bahkan, beberapa pengguna ponsel resmi melaporkan perangkatnya tidak bisa menerima sinyal.

Seperti yang dialami pengguna Asus ROG Phone 3, di mana mereka mengaku tidak mendapatkan sinyal ketika menggunakan slot kedua (SIM 2).

Penuhnya mesin CEIR juga membuat produksi ponsel vendor lokal Evercross dan Mito tersendat. Bahkan kabarnya ada pabrikan ponsel lokal yang terpaksa merumahkan karyawannya karena ada kendala produksi.

Kominfo membersihkan data

Untuk mengatasai masalah ini, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail, mengatakan pemerintah akan membersihkan data nomor IMEI yang sudah tidak terpakai.

Hal ini dilakukan agar kapasitas penyimpanan data di mesin CEIR kembali lega. Data yang akan dihapus adalah data perangkat yang sudah tidak terpakai, mati, tidak terealisasi, tidak jadi diproduksi, dan tidak jadi diimpor.

Ismail pun mengklaim bahwa kapasitas mesin CEIR sudah kembali normal dan pabrikan ponsel bisa kembali mendaftarkan nomor IMEI perangkatnya.

"Kapasitas yang ada masih sanggup menampung, dan input IMEI akan jalan terus," kata Ismail.

Vendor ponsel membantah

Kendati demikian, di hari yang sama, Oppo mengatakan hal yang berbeda. Vendor asal China ini mengaku masih belum bisa mendaftarkan nomor IMEI ponsel-ponsel baru mereka yang akan diproduksi.

Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia mengatakan pihaknya belum menerima informasi dan keputusan dari Kemenkominfo, apakah IMEI sudah dapat dimasukan ke sistem CEIR atau belum.

"Dari pabrik pun ada tanggapan bahwa sampai sore ini kita (Oppo) tidak bisa produksi (ponsel baru), karena IMEI-nya sendiri belum bisa dimasukkan (ke mesin CEIR)," kata Aryo.

Masalah mesin IMEI yang penuh ini, menurut Oppo, sudah terjadi sejak 16 September, alias sehari setelah mesin CEIR resmi diaktifkan. Banyak pengguna ponsel Oppo yang tidak menerima sinyal. Terutama ponsel yang baru saja didaftarkan, seperti Oppo A53.