Startup asal tanah air di bidang Internet of Things (IoT), Needs Indonesia (Needs), baru-baru ini meluncurkan mini vending machine pertamanya yang menyediakan masker gratis untuk masyarakat yang menggunakan layanan MRT.
Terletak di stasiun MRT Istora Mandiri (Pintu A), Jakarta, mini vending machine ini telah melakukan pilot testing sejak 10 Oktober 2020 hingga 18 Oktober 2020.
Nantinya, mini vending machine ini akan tetap melakukan pilot testing dengan target deployment 10 mesin hingga Desember 2020, dengan target peluncuran pada Januari 2021.
Needs merupakan startup yang didirikan oleh Octa Myanda (Co-founder & CEO Needs). Perjalanan startup ini dimulai sejak akhir Juli 2020, di mana produk pertama yang dikeluarkan adalah medical and hygiene mini vending machine.
“Tujuan utama kami adalah untuk memenuhi kebutuhan end-user melalui teknologi vending machine,” kata Octa.
Lebih lanjut, produk mini vending machine yang ditawarkan startup ini terbagi dalam 3 tipe ukuran, yaitu 40 x 40, 60 x 60, dan 100 x 60 cm.
Proses pembuatan vending machine ini sendiri, baik dari hardware dan software, dilakukan secara mandiri di mana bukan melalui pembelian dari luar negeri (import).
“Oleh karenanya, mesin ini sangat fleksibel dalam menentukan items yang dijual di dalam mini vending machine dan tidak terpaku pada food & beverages vending machine semata, seperti mayoritas vending machine yang ada di Indonesia saat ini,” jelas Octa.
Baca Juga: Saatnya Memanfaatkan Data untuk Industri Pertanian
Keunggulan Mini Vending Machine
Pada dasarnya, bila dibandingkan dengan vending machine konvensional yang berukuran besar, menurut Octa kalau mini vending machine memiliki keunggulan jauh baik itu dari segi harga jual, sewa, dan juga maintenance.
Sebagai contoh, listrik yang digunakan untuk mesin ini hanya dalam kisaran 60 - 125 watt, sementara vending machine konvensional membutuhkan listrik rata-rata di kisaran 450 watt++.
Selain itu, operasional vending machine itu adalah 24 jam, bukan seperti air conditioner yang sebagian hanya digunakan 6-10 jam saja per harinya.
Dari segi penempatan lokasi, mini vending machine lebih mudah untuk ditempatkan di lokasi-lokasi yang memiliki luas wilayah relatif kecil karena tidak membutuhkan ruang yang besar seperti vending machine konvensional.
Bahkan untuk ukuran 40 x 40, vending machine ini dapat ditempatkan di tempat-tempat seperti toilet untuk menjual personal-care produk seperti pembalut perempuan, toilet sanitizer, dan tissue.
Kembali dijelaskan Octa, mini vending machine juga sangat aplicable untuk dioperasikan dalam masa pandemi karena tidak memerlukan kontak langsung antara manusia dengan mesin (touchless).
Pengguna hanya perlu scan QR Code yang ada di layar vending machine dengan menggunakan smartphone pengguna masing-masing, kemudian cukup login bagi yang sudah memiliki akun, atau register dengan email dan nomor handphone.
“Setelah pengguna login maka akan langsung muncul halaman pemilihan items atau barang yang akan dibeli, lalu akan langsung redirect ke halaman pembayaran, dan barang siap untuk diambil,” tutur Octa.
Terkait metode pembayarannya, saat ini mini vending machine Needs hanya melayani pembayaran melalui e-wallet saja.
Baca Juga: Menkominfo Ungkap Facebook Sumbang Konten Hoaks COVID-19 Terbanyak