Find Us On Social Media :

Taman Nasional Bali Barat Jajaki Pemanfaatan AI Untuk Awasi Hutan

By Liana Threestayanti, Senin, 26 Oktober 2020 | 17:30 WIB

Kiri ke kanan: P. J. Bambang Purwanto, Direktur Intelijen Geospasial Badan Intelijen Negara (BIN), drh. Agus Ngurah Krisna Kepakisan, M.Si, Kepala Taman Nasional Bali Barat, Dr. Farianna Prabandari, S.Hut., M.Si, Asisten Deputi Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan & Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Mohamad Rosidi, Direktur ICT Strategy & Business Huawei Indonesia, dan Fatma Puspitasaru, Kabid Planalogi Kehutanan, Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Wiratno menjelaskan bahwa baru-baru ini pihaknya bekerja sama dengan komunitas burung dan Swiss Winasis, telah menerbitkan buku Atlas Burung Indonesia. Memanfaatkan teknologi AI, keragaman suara satwa rencananya akan dikelola dalam virtual sound museum. Ia berujar, “Melalui teknologi yang akan kita kembangkan bersama Huawei dan Rainforest Connection, kita dapat membuat virtual sound museum yang berisi suara-suara yang tertangkap dari alat yang akan dipasang di hutan.”

Kepala Taman Nasional Bali Barat Agus Ngurah menyambut baik rencana kerja sama ini. “Kehadiran teknologi yang akan kita kembangkan bersama Huawei dan Rainforest Connection ini akan bermanfaat dalam membantu kami melindungi hutan, khususnya di Taman Nasional Bali Barat dengan satwa endemik Jalak Bali yang juga merupakan satwa dilindungi karena tergolong langka,” pungkasnya.