Find Us On Social Media :

AppsFlyer: Pemasaran Online di Aplikasi TikTok Alami Pertumbuhan Pesat

By Rafki Fachrizal, Senin, 9 November 2020 | 12:30 WIB

Ilustrasi TikTok

Para pemain lain dengan skala yang lebih kecil di industri periklanan juga menunjukkan pertumbuhan signifikan pada tahun ini, sekaligus menantang para pemain dominan.

Salah satu contohnya adalah platform iklan asal Amerika Serikat, AdColony, menunjukkan lonjakan Penginstalan Non-Organik (NOI) dengan pertumbuhan lebih dari 100% di Indonesia, Thailand, dan Vietnam, dibantu oleh penampilan kuat di sektor Gaming.

Platform iklan asal India, POKKT, juga mencatatkan pertumbuhan lebih dari 100% di Indonesia, sementara Accesstrade dari Jepang mencatatkan hampir 1.000% pertumbuhan NOI di Vietnam.

Namun di market yang lebih matang seperti Singapura tidak banyak pertumbuhan atau indikasi ketatnya persaingan dalam jaringan iklan. Namun, platform optimasi aplikasi mobile, Liftoff, melonjak ke puncak indeks pertumbuhan, setelah menggandakan NOI-nya di industri gaming.

Raksasa teknologi komunikasi asal Tiongkok seperti VIVO dan OPPO mengalami peningkatan di grafik pertumbuhan pada tiga market utama yaitu Indonesia, Vietnam dan Thailand seperti yang ditunjukkan oleh Indeks Pertumbuhan AppsFlyer.

Sedangkan TikTok memuncaki grafik pertumbuhan di sektor Gaming, kategori Non-Gaming juga didominasi oleh sejumlah media source asal Cina, dengan TikTok, OPPO, dan VIVO menempatkan diri mereka di lima besar jaringan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Sementara produsen smartphone Xiaomi menduduki urutan keenam dalam peringkat pertumbuhan di Indonesia.

Baca Juga: Jadi 'Rumah' Bagi Musisi, TikTok Dukung Inovasi di Dunia Musik

Posisi Pertama Indeks Kinerja Diduduki Facebook

Facebook menempati posisi pertama di Indeks Kinerja, namun Google dan Facebook sama-sama mendominasi bisnis mobile advertising.

Sebagian besar market penginstalan non-organik berada di Asia Tenggara, di mana Facebook mendominasi kategori Life & Culture and Utility Groups dalam indeks retensi market non-gaming. Google Ads juga menunjukkan peningkatan kepemilikan industri gaming di antara perangkat Android.

Untuk pertama kalinya, berkat metode canggih AppsFlyer, Indeks Kinerja mencakup dua peringkat baru yang didorong oleh monetisasi granular per wilayah dan kategori.

Pemeringkatan baru tersebut menilai media source berdasarkan kemampuan mereka agar user dapat menyelesaikan pembelian dalam aplikasi, dan monetisasi iklan – informasi vital untuk aplikasi dalam ekosistem yang didorong oleh aplikasi freemium, yang menghasilkan uang terbesar melalui pembelian dan iklan dalam aplikasi.

Dengan indeks retensi, remarketing, dan pertumbuhan yang ada, edisi ke-11 tersebut menyediakan laporan lengkap tentang lanskap mobile media di berbagai aktivitas pemasaran.

Sementara itu Apple Search Ads (ASA) menyediakan hasil yang luar biasa untuk aplikasi Non-Gaming, karena kinerjanya sangat baik terutama di aplikasi Utility yang berada di urutan kedua di Asia Tenggara.

Akan tetapi, aplikasi Gaming harus mempertimbangkan ASA, yang berkinerja baik untuk game Hardcore di peringkat iOS, juga berada di peringkat dua Asia Tenggara.

Baca Juga: Begini Cara Matikan Iklan di Xiaomi MIUI 12