Hanya sebagian kecil (3%) yang melaporkan menggunakan akun anonim untuk menangkis email spam dari akun asli, menghindari doxing, berfungsi sebagai alternatif untuk tujuan lain seperti bermain gim, dan mencegah pihak eksternal memiliki akses ke akun email asli mereka.
“Dari tujuan awal membangun koneksi dengan teman dan keluarga, medsos telah berkembang dan akan terus berkembang dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini telah memainkan peran kunci dalam cara kita bersosialisasi dan mengidentifikasi satu sama lain," kata Yeo Siang Tiong, General Manage untuk Asia Tenggara di Kaspersky.
Baca Juga: Facebook Kembangkan Mesin Khusus untuk Saring Konten Negatif
Pentingnya Reputasi Online Perusahaan
Menurut Kaspersky, inti dari temuan hasil survei ini adalah bahwa konsumen di Asia Pasifik kini semakin menyadari reputasi yang mereka bangun secara online dan pentingnya reputasi tersebut bagi kehidupan nyata mereka.
Atas alasan tersebut, maka tidak mengherankan jika 49% responden akan mengecek akun media sosial suatu merek atau perusahaan sebelum membeli barang atau jasanya.
Satu hal yang perlu diperhatikan untuk perusahaan adalah lebih dari setengah (51%) responden survei menggarisbawahi pentingnya reputasi online perusahaan.
Hampir 5 dari 10 (48%) menyatakan bahwa mereka menghindari perusahaan yang terlibat dalam insiden atau telah menerima liputan berita negatif secara online.
Selain itu, 38% juga berhenti menggunakan produk perusahaan atau merek setelah terlibat dalam semacam krisis online.
Hampir separuh (41%) juga mengungkapkan bahwa reputasi endorser merek turut memengaruhi pandangan mereka terhadap merek tersebut.
Ketika ditanyai mengenai transparansi merek di halaman online perusahaan, 50% pengguna di Asia Pasifik berpendapat bahwa perusahaan tidak boleh menghapus komentar negatif di akun medsos mereka.
“Survei terbaru kami mengonfirmasi bahwa konsumen sekarang meminta pertanggungjawaban perusahaan atas reputasi online mereka, cara yang sama seperti individu menentukan skor kredit seseorang melalui prilaku medsos, untuk menyaring kemampuan kerja seseorang, dan bahkan untuk menolak atau menyetujui permintaan visa seseorang. Dengan dampak ke dunia nyata ini, kita harus mempelajari tindakan penyeimbangan yang baik antara privasi dan keamanan demi mengamankan reputasi digital kita yang semakin krusial,” pungkas Yeo.