Find Us On Social Media :

Startup Edutech dan Healthtech Diprediksi Makin Berkembang pada 2021

By Rafki Fachrizal, Senin, 21 Desember 2020 | 15:45 WIB

Ilustrasi Startup

Hal itu juga tercermin dalam Laporan Marketing Aplikasi Indonesia 2020 rilisan AppsFlyer yang menyebutkan bahwa terdapat lonjakan pembelian dalam aplikasi dalam sektor Healthtech pada bulan Juni 2020 menjadi 16.5%.

Dengan konsekuensi jangka panjang ekonomi dari pandemi yang berdampak negatif pada banyak negara di dunia, adopsi digital menjadi krusial bagi pelaku bisnis dan konsumen.

Hal itu tentunya meningkatkan peluang startup untuk mengembangkan kemampuan mereka sekaligus berkontribusi untuk menggerakkan perekonomian negara di masa depan.

“Startup di bidang kesehatan dan pendidikan akan membutuhkan transformasi digital yang cepat. Semakin banyak startup yang didanai untuk membantu mengatasi transformasi digital ini dan sekarang ada arah yang lebih tepat dalam upaya adopsi pelanggan dan monetisasi platform tersebut,” tegas Gowdey.

Baca Juga: AppsFlyer: Mobile Ad Fraud di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Lebih lanjut, Gowdey mengatakan Indonesia bakal tetap menjadi pilar utama dalam ekosistem startup di Asia Tenggara dari segi ukuran yang besar dan tingkat ekonomi yang kuat.

“Indonesia memiliki jumlah populasi yang besar dengan banyak anak muda serta lebih dari 260 juta orangnya merupakan masyarakat yang melek digital,” tuturnya.

Menurut laporan eConomy 2020, ekonomi internet di Indonesia saat ini bernilai sekitar US$44 miliar, yang setara dengan kira - kira 4,5% dari total PDB.

Ekonomi internet di Indonesia lebih besar dari gabungan tiga pasar di kawasan Asia Tenggara (Thailand, Vietnam dan Filipina) dan akan terus berkembang selama lima tahun ke depan.

Selama lockdown, konsumen di Indonesia memutuskan untuk mencoba platform online untuk memenuhi kebutuhan harian mereka termasuk berbelanja, pesan-antar makanan, hiburan, atau bahkan pendidikan.

Laporan Marketing Aplikasi Indonesia Edisi 2020 Appsflyer menyebutkan bahwa dari 813 juta install yang tercatat di Indonesia pada Januari - September 2020, aplikasi kategori hiburan (layanan streaming video) dan makanan minuman (layanan pesan antar) menjadi favorit dengan peningkatan masing-masing yang mencapai sebesar 340% dan 180% sepanjang tahun.

Dari nilai US$44 miliar ekonomi internet di Indonesia, sekitar 72% nya atau US$32 miliar, dihasilkan melalui e-commerce, yang sudah menjadi industri terbesar di kawasan ini, menyumbang hampir 50% dari total pasar e-commerce di Asia Tenggara.

Di Indonesia, pertumbuhan ini dipastikan terus tumbuh karena semakin banyak konsumsi yang beralih ke online, sebagian didorong oleh pertumbuhan dari konsumen di kota - kota kecil dan lebih banyak UKM yang memilih untuk mendigitalkan bisnis mereka, seperti menjual barang secara online.

“Dengan ukuran pasar yang terus bertumbuh, terdapat kemampuan yang lebih besar untuk para pemula bisnis untuk mencapai tingkat skala yang substansial dan menuju ke pertumbuhan yang menguntungkan,” pungkas Gowdey.

Baca Juga: Waresix Akuisisi Startup Trukita Demi Perluas Layanan Logistiknya