Pemerintah juga bertekad untuk memanfaatkan momen ini sebagai ajang untuk dalam memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama ekonomi Indonesia dengan Jerman, termasuk dalam hal perdagangan hingga pembangunan berkelanjutan (sustainability development).
“Tentunya hal ini berperan penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama ekonomi Indonesia dengan Jerman, tidak hanya terbatas pada perdagangan, investasi dan industri saja, tetapi juga akan menyentuh pada dimensi pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dody menjelaskan bahwa perhelatan internasional tersebut akan mengalami perubahan konsep, dengan penekanan isu economic recovery post pandemic.
Baca Juga: Pesanan Melonjak, Lazada Sarankan Pantau Pengiriman Via Aplikasi
Untuk itu, pemerintah akan menampilkan tujuh sektor prioritas dari Indonesia 4.0, dalam rangka menunjukan adanya ketahanan industri nasional pasca pandemic Covid-19.
Ketujuh kategori tersebut yakni makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, elektronik, kimia, farmasi dan peralatan medis.
Diharapkan, melalui keterlibatan Indonesia pada Hannover Messe 2021, kemampuan serta keterbukaan Indonesia pada kerjasama investasi dapat meningkatkan investasi, mendorong meningkatkan diplomasi ekonomi dan budaya, serta mendorong kerjasama ekspor industri dan transfer teknologi.
Indonesia juga ingin menyampakan pesan global (National Branding) yang menunjukan bahwa Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan baru perekonomian dunia, serta pemain manufaktur global dengan visi misi yang jelas dan terarah, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Baca Juga: Kini Bayar Listrik Makin Mudah Lewat Aplikasi New PLN Mobile
Namun, untuk menyukseskan partisipasi Indonesia, Dody mengungkapkan bahwa kehadiran para pelaku industri dalam Negeri, Kementrian, serta para lembaga terkait sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, pemerintah masih harus mencari cara untuk mendorong partisipasi masyarakat, agar momentum ini dapat dimanfaatkan secara maksimal.