Find Us On Social Media :

Cara Menghapus Flash dari Komputer, Segera Lakukan Biar PC Anda Aman

By Wisnu Nugroho, Senin, 4 Januari 2021 | 13:37 WIB

Adobe Flash

Mulai 1 Januari 2021 ini, karir Adobe Flash praktis berakhir. Semua browser populer, mulai dari Chrome, Firefox, Safari, sampa Microsoft Edge, tidak lagi mendukung penggunaan Flash. Bahkan Adobe, sebagai pembuat Flash, sudah jauh-jauh hari mengingatkan pengguna untuk tidak menggunakan produk buatannya setelah 1 Januari 2021 ini.

Memang, bukan berarti situs atau game yang menggunakan Adobe Flash tidak bisa diakses lagi. Namun jika Anda nekat menggunakan Flash, Anda harus menanggung sendiri risiko keamanan yang muncul. 

Untuk memudahkan pengguna, Adobe telah mengeluarkan tools khusus untuk menghapus alias uninstall Flash. Anda bisa mengunduhnya untuk sistem operasi Windows maupun Mac

Sebelum mengunduh tools Uninstall Flash ini, Anda bisa cek dulu apakah komputer Anda sudah terpasang Flash ini. Di halaman unduh, akan ada informasi versi Flash yang terpasang di komputer Anda. Jika pesannya Error seperti di bawah, berarti komputer Anda tidak memiliki Flash. Jadi, tidak perlu mengunduh tools ini lagi.

Jika ada informasi seperti ini saat Anda membuka link yang kami berikan, berarti tidak ada Flash Player di komputer Anda

Perlu dipahami, tools ini khusus untuk menghapus aplikasi Flash yang mandiri. Ada juga aplikasi Flash yang terintegrasi dengan browser. Namun browser biasanya sudah menonaktifkan Flash, jadi Anda sudah aman.

Mengapa Flash tidak digunakan lagi?

Berakhirnya karir Flash menandai berakhirnya bagian penting perkembangan internet. Sejak dirilis di tahun 1996, Flash boleh dibilang menjadi bagian penting perkembangan dunia internet. Di masa jayanya di pertengahan 2000-an, Flash terpasang di jutaan komputer di seluruh dunia.

Pertanyaan yang muncul, mengapa karir Flash akhirnya harus berakhir? Ini sejumlah alasannya.

1. Flash sudah bukan standar industri

Flash dibuat ketika teknologi browser masih sangat sederhana. Browser di era 90-an praktis hanya bisa menampilkan teks dan gambar. Konten yang lebih kaya, seperti audio dan video, belum bisa dijalankan teknologi browser kala itu. Karena itulah, Flash hadir untuk menjawab masalah ini.

Namun seiring perjalanan waktu, teknologi browser pun berkembang. Saat ini teknologi HTML5 memungkinkan browser menampilkan konten yang kaya, bahkan lebih baik dibanding Flash.

2. Flash banyak lubang keamanan

Masalah lain dari Flash adalah memiliki banyak lubang keamanan. Flash bekerja dengan membuat file .dll yang memuat proses baru yang dapat mengakses memori di Windows. Pendekatan ini menjadi riskan karena memungkinkan hacker untuk “membonceng” aplikasi Flash saat menyerang sebuah komputer.

Popularitas Flash yang digunakan jutaan komputer juga menjadi insentif sendiri bagi hacker. Dengan memanfaatkan lubang keamanan di Flash, tingkat keberhasilan juga semakin besar.

3. Adobe sudah tidak “peduli”

Sebenarnya, Adobe sudah bekerja keras menambal setiap lubang keamanan yang muncul di Flash. Namun perlu diingat, Flash adalah aplikasi gratis. Adobe tidak mendapatkan manfaat finansial langsung dari popularitas Flash. Adobe hanya mendapatkan keuntungan dari aplikasi untuk membuat Flash.

Kini ketika industri beralih dari Flash, praktis tidak ada manfaatnya bagi Adobe untuk terus mempertahankan Flash. Karena itulah, per 1 Januari 2020 ini, karir Flash pun resmi berakhir.