Find Us On Social Media :

Tujuh Tren Ancaman Siber yang Perlu Diwaspadai pada Tahun 2021

By Rafki Fachrizal, Selasa, 5 Januari 2021 | 19:24 WIB

Ilustrasi keamanan siber.

Teknologi 5G dirancang sedemikian rupa sehingga lebih banyak fungsi operasionalnya telah dialihkan ke perangkat lunak daripada perangkat keras.

Ini membuka berbagai jalan untuk potensi permukaan serangan (jumlah kemungkinan titik rentan dalam sistem komputer tempat penyerang dapat melewatinya), karena umumnya perangkat lunak dianggap lebih mudah diakses dan kerentanannya bisa dibilang lebih mudah ditemukan.

Ini mungkin hanya masalah waktu ketika para peneliti mulai menemukan potensi kelemahan berbasis perangkat lunak, dan pelaku ancaman pasti tidak ingin tertinggal.

Baca Juga: Pakar: Tarik Investor di 2021, Kuncinya Harus Tingkatkan Cybersecurity

4. Sektor Kesehatan

Sektor kesehatan sebagai target ancaman dunia maya adalah tren dunia. Dalam perkiraan sebelumnya, para ahli Kaspersky telah memproyeksikan peningkatan serangan terhadap peralatan medis di negara-negara di mana transformasi digital dalam sektor kesehatan sedang berkembang.

Pada tahun 2020, minat dalam penelitian medis melonjak di antara para pelaku kejahatan siber yang melibatkan diri dalam serangan yang ditargetkan, didorong oleh pengembangan vaksin COVID-19 yang sangat dinantikan dan potensi signifikansinya bagi komunitas global.

Di seluruh kawasan Asia Tenggara, telah terjadi peningkatan dorongan menuju solusi pemantauan kesehatan jarak jauh dan konsultasi kesehatan online, yang bertujuan untuk meminimalisir kontak langsung antar manusia.

Ini berarti semakin banyak data pasien yang berada di dunia daring sekaligus peningkatan permukaan serangan di seluruh sektor kesehatan.

Menurut para peneliti Kaspersky, tren ini akan berlanjut hingga 2021. Tahun baru mungkin juga akan terdapat lebih banyak upaya serangan yang ditargetkan menuju sektor ini aikbat peraturan perawatan dan pembatasan sosial baru, serta peningkatan jumlah calon korban yang terus menarik perhatian.

5. Ransomware

Kaspersky telah mengamati penurunan serangan ransomware di seluruh wilayah Asia Tenggara baru-baru ini.