Find Us On Social Media :

Review ASUS ZenBook 13 (UX325EA): Dengan Prosesor Intel Tiger Lake

By Dayu Akbar, Rabu, 20 Januari 2021 | 18:00 WIB

ASUS ZenBook 13.

ASUS ZenBook 13 merupakan salah satu seri Ultrabook yang rutin mendapatkan pembaruan, terutama dari sektor prosesor. Sebelumnya, ZenBook 13 UX325 yang meluncur di tanah air pada September 2020, hadir menggunakan prosesor Intel Core Generasi ke-10 dengan codename Intel Ice Lake. Namun, tidak lama berselang, tepatnya pada awal tahun ini, ASUS memperbarui ZenBook 13 UX325 dengan prosesor yang lebih baru, yaitu Intel Core Generasi ke-11 yang memiliki codename Intel Tiger Lake.

Pada ZenBook 13 UX325 terbaru ini ASUS memberikan dua pilihan prosesor, yakni Intel Core i7-1165G7 dan Intel Core i5-1135G7. Unit yang kami uji ini menggunakan prosesor yang pertama. Intel Core i7-1165G7 memiliki konfigurasi 4 core dan 8 thread serta memiliki frekuensi turbo sampai 4,7 GHz. Prosesor ini memang ditujukan untuk Ultrabook karena performanya yang kencang, tetapi tetap hemat daya.

Prosesor terbaru itu juga memiliki grafis generasi yang lebih baru yaitu Intel Iris Xe Graphics. Grafis terintegrasi ini menawarkan performa lebih baik dibanding sebelumnya. Namun, perlu diketahui bahwa meski bisa untuk gim selain produktivitas seperti AI (artificial intelligence), grafis terintegrasi bersangkutan masih belum untuk menjalankan gim berat masa kini dengan detail dan resolusi tinggi.

Engsel bisa ditekuk sampai 150 derajat serta posisi kibor akan sedikit naik sampai kemiringan tiga derajat.

Melengkapi prosesor yang digunakan, ZenBook 13 UX325 yang diuji memanfaatkan memori utama yang hemat daya yaitu LPDDR4X degnan kapasitas 16 GB dan konfigurasi kanal ganda. Memori utama ini sendiri sudah terpasang permanen alias sehingga Anda tidak bisa meng-upgrade-nya. Sementara, media simpannya berupa SSD M.2 dengan antarmuka PCI Express 3.0 x2 dan kapasitas 512 GB.

Seri ZenBook sendiri membidik kelas menengah ke atas. Alhasil desain yang diusungnya terlihat premium dan lebih tangguh dibanding seri di bawahnya, VivoBook. Bodinya menggunakan bahan aluminium alloy yang kuat dan dibuktikan dengan mendapatkan sertifikasi ala standar militer. Jadi untuk Anda yang sering bepergian dan sedikit ceroboh, Ultrabook ini masih bisa berfungsi baik meski terjatuh dari ketinggian tertentu.

Meski kuat, ZenBook 13 UX325 dirancang agar tetap ringan. Bobotnya hanya 1,11 kg dengan ketebalan sekitar 1,39 cm. Kenyamanan juga dihadirkan dengan mengusung desain ErgoLift. Desain tersebut membuat bodi sedikit terangkat ketika layar dibuka. Dengan engsel yang panjang, posisi layar bisa dimiringkan maksimal sampai 150 derajat. Pada kemiringan bersangkutan, pada bagian bawah akan membentuk sudut tiga derajat. Selain menambah kenyamanan saat mengetik, desain ErgoLift akan meningkatkan performa pendinginan berkat rongka udara ekstra yang diciptakan dari posisi bodi utama yang terangkat.

Meski tidak memiliki area tombol numpad, ASUS memindahkannya ke area touchpad dengan hadirnya NumberPad 2.0 yang bisa diaktifkan dengan menekan area touchpad di sisi kanan atas.

Sebagai seri ZenBook, ASUS menggunakan layar dengan panel IPS yang bagus. Ini bisa diwakili dari spesifikasinya yang cukup baik, misalnya saja color gamut 100% sRGB yang menunjukkan cakupan warna yang luas, tingkat kecerahan 300 cd/m2 yang terang, fitur antiglare untuk menghindari pantulan cahaya, serta desain NanoEdge yang menghadirkan ukuran bezel yang tipis sehingga layar terasa lebih lapang. Adapun ukurannya adalah 13,3 inci dengan resolusi Full HD.

Kenyamanan juga dihadirkan melalui kibor yang memiliki backlight warna putih dengan tiga tingkat kecerahan. Cara mengaturnya cukup dengan menekan tombol [F7]. Ini menjadi solusi menarik bagi yang ingin mengetik dalam kondisi temaram. Kibornya hadir dengan desain dari ujung ke ujung karena ujungnya yang mepet dengan sisi bodi. Itu salah satu yang membuat laptop ini memiliki ukuran ringkas.

Yang menarik, ASUS mengakali absennya area tombol numpad dengan fitur yang diberi nama NumberPad 2.0. Fitur yang sebelumnya juga sudah diperkenalkan pada berbagai lini laptop ASUS itu akan menampilkan tombol numpad secara digital di area touchpad. Untuk mengaktifkannya, cukup menekan ikon yang ada di pojok kanan atas selama satu detik. Selain memiliki dua tingkat kecerahan yang bisa dipilih dengan menekan ikon di sisi kiri atas, terdapat pula fungsi yang akan mengaktifkan aplikasi kalkulator yang ada pada Windows 10.

Dengan aluminium alloy, selain membuat bodinya terlihat lebih mewah dan berdaya tahan yang kuat, ZenBook 13 UX325EA mendapatkan sertifikasi ala standar militer AS (MIL-STD 810G).

Karena punya desain tipis, ASUS hanya sedikit menyediakan konektor. Pada sisi kanan hanya ada satu porta USB 3.2 Standard-A dan micro-SD card reader, sedangkan pada sisi kiri terdapat porta HDMI 2.0b dan dua porta USB Type-C yang mendukung Thunderbolt 4.0. Jika diperhatikan, tidak terdapat jack audio. Oleh karena itu ASUS menyertakan adaptor USB Type-C to audio jack. Opsi lain untuk menggunakan audio adalah dengan memanfaatkan koneksi Bluetooth.

Menggunakan prosesor generasi terbaru, performanya jelas lebih baik dibanding generasi terdahulunya. Meski tidak bisa membandingkan secara head-to-head dengan generasi sebelumnya, dari skor pengujian terlihat bahwa hasilnya lebih baik. Misalnya saja skor Cinebench R20 yang menawakili performa berbasis prosesor.

Salah satu pengujian populer ini menyimulasikan proses rendering objek 3D. Pada pengujian multicore yang melibatkan semua core prosesor, ZenBook 13 UX325 beroleh 1799 point. Sementara, untuk single core-nya adalah 529 point.

Kedua porta USB Type-C sudah mendukung Thunderbolt 4 untuk kebutuhan seperti media penyimpanan berkecepatan tinggi sampai monitor beresolusi tinggi.

Untuk performa grafis, kami coba menjalankan salah satu gim AAA, yakni Far Cry 5. Pada pilihan resolusi native serta kualitas grafis rata kiri, hasil yang didapat cukup rendah, yaitu sekitar 23 fps, yang tentu saja tidak nyaman dimainkan. Kami juga coba menjalankan gim yang lebih ringan seperti CS:GO. Dengan pilihan resolusi native serta detail paling rendah, ternyata gim ini nyaman berjalan dengan raihan 118 fps.

Sementara, untuk baterainya, kami menyukai daya tahannya. Berbekal kapasitas 67 Wh, kami menjalankan pengujian baterai dengan dua skenario. Pertama menggunakan PCMark 10 pada mode Modern Office yang menyimulasikan aktvitas perkantoran umum dengan mode Balanced. Hasilnya, Ultrabook ini mampu bertahan sampai 15 jam 49 menit. Pengujian kami mendekati klaim ASUS yang menyebutkan bahwa daya tahan baterainya bisa mencapai 16 jam.

Sementara, skenario kedua dengan menjalankan video Full HD secara terus-menerus dengan mode Performance. Hasilnya, baterai mampu bertahan sampai 9 jam 16 menit. Kedua hasil ini menunjukkan hasil yang memuaskan dan merupakan salah satu waktu terlama pada pengujian daya tahan baterai yang pernah kami lakukan. Hal tersebut tentu sedikit banyak berkat penggunaan prosesor Intel Core i7-1165G7.

Webcam-nya menggunakan 3D infrared yang mendukung fitur Windows Hello sehingga Anda bisa masuk ke dalam Windows melalui metode pemindaian wajah.

Kesimpulan

Buat yang ingin mendapatkan Ultrabook dengan teknologi terkini, ASUS ZenBook 13 UX325EA bisa jadi pilihan. ASUS ZenBook 13 UX325EA cocok bagi yang mengutamakan produktivitas serta untuk kebutuhan hiburan. Dengan bodi yang ringan serta daya tahan baterai yang lama, membuatnya asyik dipakai di luar ruangan rumah dan kantor. Paketnya pun sudah mencakup Microsoft Office Home & Student 2019.

 

Plus: Ultrabook dengan kinerja yang kencang, layar dengan color gamut 100% sRGB, webcam dukung Windows Hello, ada backlight pada kibor, touchpad dengan NumberPad 2.0, bodi solid dengan sertifikasi ala standar militer, baterai tangguh, USB Type-C dukung Thunderbolt 4.0, audio oleh Harman Kardon, menyertakan Office Home & Student 2019.

Minus: Jack audio menggunakan konverter, jumlah porta kurang banyak.

Hasil Uji

Pengujian

ASUS ZenBook 13 UX325EA

(Intel Core i7-1165G7, RAM 16 GB LPDDR4X, Intel Iris Xe)
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Time Spy 1549
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Night Raid 14021
3DMark Pro Edition 2.10.6799 – Fire Strike 4441
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 4702
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Essentials 9534
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Productivity 6581
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 – Digital Content Creation 4499
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Arithmetic 114,36 GOPS
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Multimedia 355,37 Mpix/s
SiSoft Sandra 2020 – Aggregate Memory 48,37 GB/s
Cinebench R20 – CPU 1799 pts
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.366 x 768 piksel) 96 fps
Aliens vs Predator Benchmark 1.03 (1.920 x 1.080 piksel) 49,3 fps
Transcoding video (HandBrake 1.3.0 – 64 bit)* 4 menit 13 detik
Transcoding audio (Lame Front-End 1.8)* 48,7 detik
Memutar video Full HD (Battery Meter)** 9 jam 16 menit
PCMark 10 Pro Edition 2.0.2144 Battery – Modern Office** 15 jam 49 menit

*lebih cepat lebih baik, **lebih lama lebih baik

 

Spesifikasi

Prosesor Intel Core i7-1165G7 (quad core HT, turbo 4,7 GHz)
RAM 16 GB LPDDR4X
Chipset Terintegrasi pada prosesor
Kartu Grafis Intel Iris Xe Graphics
Media simpan SSD PCI Express 3.0 x2 512 GB
Fasilitas Wi-Fi 802.11ax, Bluetooth 5.0, HDMI, 2 x USB Type-C (dukung Thunderbolt 4, DisplayPort, power delivery), USB 3.2 Gen 1 Standard-A, card reader (micro-SD)
Layar 13,3″ IPS 1.920 x 1.080 piksel, 100% sRGB
Kartu suara Realtek
Sistem operasi Windows 10 Home Single Language 64 bit
Baterai 4-cell 67 Wh
Dimensi/bobot 30,4 x 20,3 x 1,39 cm/1,11 kg
Garansi 2 tahun
Situs www.asus.com/id
Harga (kisaran) Rp17.799.000