Find Us On Social Media :

Laporan Terbaru TRA Ungkap Peran Penting Edge Computing dalam Strategi TI Perusahaan di Asia Pasifik

By Rafki Fachrizal, Rabu, 20 Januari 2021 | 17:00 WIB

Ilustrasi Edge Computing

Schneider Electric baru-baru ini merilis laporan dari hasil survei Tech Research Asia (TRA) tentang edge computing di Asia Pasifik.

Laporan tersebut mencakup wawasan dari 15 Chief Information Officers (CIO) dan 1.100 pimpinan TI perusahaan di berbagai industri di Asia Pasifik tentang keadaan TI saat ini, tujuan dan penggunaan edge computing, serta panduan di masa mendatang.

Laporan ini juga membahas wawasan terhadap edge computing pada lima segmen industri secara lebih mendalam.

“Sejumlah besar organisasi di Asia Pasifik dalam beberapa tahun mendatang akan merasakan kekuatan edge computing,” ungkap Trevor Clarke, Director of TRA.

"Meskipun tidak semua orang akan menggunakan istilah 'edge', tetapi mereka benar-benar membutuhkan situs dan kapabilitas edge untuk dapat berhasil," tambahnya.

Survei ini terdiri dari penelitian ekstensif dan wawancara mendalam dengan responden di berbagai industri.

Responden mencakup negara-negara Asia Pasifik yaitu Australia, Jepang, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Filipina, dan Taiwan.

“Laporan terbaru dari TRA ini menunjukkan bahwa alasan utama para pemimpin TI mengadopsi edge computing adalah untuk mengatasi masalah bandwidth dan latensi," ucap Benoit Dubarle, Senior Vice President, Asia Timur dan Jepang, Schneider Electric.

"Hal ini menunjukkan fakta lebih lanjut terkait manfaat yang signifikan dalam menerapkan solusi edge dalam lingkungan bisnis saat ini di mana kecepatan dan efisiensi yang lebih tinggi menjadi keunggulan kompetitif,” tambah Benoit.

Baca Juga: VMware Perkirakan Lima Teknologi Ini Akan Bersinar di Tahun 2021

Manfaat Edge Computing Mencakup Pengurangan dalam Biaya TI dan Operasional

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa 72 persen responden yang telah mengadopsi edge computing melihat manfaat dalam pengurangan biaya TI, diikuti dengan penurunan biaya operasional (46 persen) dan peningkatan kepuasan pelanggan (34 persen).

Dalam hal industri dengan tingkat adopsi tertinggi, sektor pendidikan tinggi menempati urutan teratas dengan 68 persen organisasi yang disurvei telah mengadopsi edge.