Find Us On Social Media :

Huawei: Ini 5 Tahapan Terpenting dari Transformasi Digital Industri

By Liana Threestayanti, Senin, 8 Februari 2021 | 15:30 WIB

Ilustrasi transformasi digital

Rilis laporan tahunan Global Connectivity Index (GCI) 2020, Huawei menyampaikan usulan lima tahapan terpenting pada transformasi digital industri. 

Telah diselenggarakan sebanyak tujuh kali, GCI tahun 2020 mengungkapkan satu temuan utama bahwa transformasi digital pada industri akan membantu negara meningkatkan produktivitas, memacu pemulihan ekonomi, dan mengembangkan daya saing di masa depan. Lebih lanjut riset GCI menunjukkan bahwa ekonomi yang mampu meningkatkan produktivitas dan beralih ke digital dengan mendayagunakan konektivitas cerdas pada umumnya memperoleh manfaat berupa nilai tambah bruto (GVA) per pekerja atau per jam kerja yang lebih tinggi.

Laporan GCI ini bertujuan memberikan masukan dan landasan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan ekonomi guna membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. Sebanyak 79 negara yang dievaluasi oleh GCI 2020 mewakili 95% dari PDB dunia dan 84% dari populasi global.

Kelompok Starter Terus Persempit Kesenjangan Digital

Laporan ini telah menganalisis perubahan-perubahan skor GCI setiap negara sejak 2015. Skor rata-rata, baik di kelompok ekonomi Frontrunner, Adopter, dan Starter, semuanya meningkat sejak 2015. Kalangan Starters menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) tertinggi diikuti oleh Adopters dan kemudian Frontrunners. Hal ini menunjukkan bahwa Starters mengejar ketinggalan dengan Adopters maupun Frontrunners dengan mempersempit kesenjangan digital.

Laporan tahun 2020 juga menunjukkan bahwa negara-negara di kelompok Starters telah membuat kemajuan signifikan dalam cakupan broadband. Penetrasi broadband seluler di kelompok ini rata-rata naik lebih dari 2,5 kali lipat, langganan 4G mereka naik dari 1% menjadi 19%, dan broadband seluler mereka menjadi 25% lebih terjangkau. Pencapaian ini memungkinkan Starters menawarkan layanan digital komprehensif yang lebih baik dan merangkul peluang baru dalam pembangunan ekonomi.

Selain itu, pengeluaran e-commerce di negara-negara Starters juga meningkat hampir dua kali lipat sejak 2014, yaitu menjadi lebih dari US$2.000 per orang. Beberapa Starters menaikkan klaster GCI, meningkatkan skor GCI mereka hingga 17%, dan berhasil menaikkan PDB 22% lebih tinggi dari Starters yang lain. Vietnam dan Peru sama-sama menjadi ekonomi Adopter pada tahun 2020.

Kelompok Frontrunner Pertahankan Belanja TI

Riset GCI 2020 juga menunjukkan bahwa kemauan perusahaan untuk berinvestasi di bidang TI bervariasi, tergantung di mana mereka berada. 

Organisasi di negara-negara Frontrunner dan Adopter lebih memprioritaskan untuk mempertahankan anggaran TI daripada anggaran non-TI. Mereka jugamemotong anggaran TI sebesar 2,5 hingga 3,5 kali lebih sedikit daripada rata-rata organisasi di negara lain. 

Negara-negara dengan infrastruktur digital yang lebih matang memiliki posisi yang lebih baik untuk meminimalkan dampak ekonomi dari pandemi, pulih lebih cepat, dan memastikan kontinuitas transformasi mereka ke dalam model produktivitas tingkat tinggi.

Transformasi Digital Dorong Produktivitas dan Pacu Pemulihan Ekonomi