Find Us On Social Media :

Delapan Prediksi AWS Sehubungan Teknologi di Dunia pada Tahun 2021

By Cakrawala, Selasa, 9 Februari 2021 | 09:00 WIB

Ilustrasi AWS (Amazon Web Services).

AWS (Amazon Web Services) beberapa waktu lalu membagikan prediksinya sehubungan teknologi di dunia, termasuk Indonesia, yang dipercaya akan terus mengubah cara kita mejalani kehidupan pada tahun 2021. AWS mengklaim prediksinya itu didasarkan oleh berbagai tren yang terjadi di dunia selama ini, mencakup tren yang muncul maupun diperkuat oleh pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 yang masih melanda dunia sampai saat sekarang. Tak sekadar membagikan prediksi yang diyakini akurat, AWS menegaskan pula bahwa AWS telah berinvestasi pada aneka produk dan servisnya sejalan dengan prediksi tersebut. Melalui kombinasi prediksi yang diyakini akurat serta aneka produk dan servis yang disesuaikan, AWS percaya bisa memerdekakan berbagai organisasi di tanah air untuk berinovasi.

"Jadi, bukannya memperlambat kita, sampai tingkat tertentu, tahun 2020 sebenarnya telah mengakselerasi pergeseran kita ke suatu dunia digital dan kami mengantisipasi bahwa hal ini tidak akan kembali ke seperti sebelumnya atau status quo dalam waktu dekat. Jadi, melihat sisi baiknya dari berbagai hal, dari sudut pandang kami, akselerasi ini akan membolehkan tahun 2021 menjadi suatu landasan untuk meluncurkan segala jenis perubahan," sebut Paul Chen (Head of Solutions Architect, ASEAN, Amazon Web Services).

Terdapat delapan prediksi yang dibagikan oleh AWS sehubungan teknologi di dunia yang diyakini akan terus mengubah cara kita mejalani kehidupan pada tahun 2021. Kedelapan prediksi itu adalah seperti berikut ini.

1. Cloud akan di Mana-mana

AWS memprediksikan bahwa pada tahun 2021 cloud akan di mana-mana dalam artian makin banyak yang menggunakan cloud, bahkan pada perangkat maupun lokasi yang sebelumnya tidak lazim menggunakan cloud. AWS mencontohkan komunitas di daerah terpencil yang mulai menggunakan cloud. AWS pun mengklaim senantiasa makin mendekatkan secara fisik produk dan servisnya ke para pengguna, misalnya dengan terus menambahkan Region sehingga kumpulan pusat datanya makin dekat secara fisik dengan pengguna di dan sekitar Region tersebut. Region Jakarta sendiri, seperti sebelumnya, ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2021 ini atau awal tahun 2022. Bila nanti Region Jakarta beroperasi, pengguna AWS di Jakarta misalnya bisa mendapatkan latensi yang lebih rendah lagi karena jarak fisik yang makin dekat.

2. Internet of Machine Learning

Makin hari, makin banyak data yang diproduksi setiap harinya. AWS menyebutkan, saat ini, jumlah data yang dihasilkan dalam satu jam adalah lebih banyak dengan jumlah data yang dihasilkan pada tahun 2000. Agar bisa mendapatkan insight dari data yang banyak dan makin banyak itu, salah satunya adalah dengan memanfaatkan ML (machine learning). Dengan cloud, ML yang dulu aksesnya terbatas karena hanya bisa berjalan pada perangkat tertentu dan biayanya tinggi, kini aksesnya relatif tidak terbatas. Dengan kemajuan teknologi, ML juga bisa berjalan pada perangkat di edge sebelum data yang diperlukan dikirim dan diolah lebih lanjut di cloud. AWS memprediksikan internet of machine learning atau jaringan ML yang saling terkoneksi ini akan terus menjadi tren pada tahun 2021. Untuk mendukungnya, AWS menghadirkan berbagai tawaran baru pada portofolio ML-nya, yang beberapa di antarnya bisa dilihat di sini.

3. Gambar, Video, dan Audio akan Lebih Berbicara dari Tulisan

AWS memprediksikan bahwa pada tahun 2021 penggunaan gambar, video, dan audio akan makin banyak dalam berkomunikasi sehingga mengurangi penggunaan tulisan. AWS mencontohkan makin banyak antarmuka perangkat yang menggunakan suara, begitu pula penggunaan gambar dan video dalam menyampaikan pesan di media sosial. Pasalnya, selain bisa lebih alami seperti antrmuka yang menggunakan suara, informasi yang disampaikan bisa relatif lebih banyak seperti video seuatu kejadian. AWS menilai makin banyaknya penggunaan gambar, video, dan audio ini antara lain berkat makin tersedianya media penyimpanan dalam artian kapasitas dan biaya. AWS pun terus mengembangkan tawarannya sehubungan media penyimpanan seperti Volume gp3 untuk Amazon EBS yang diumumkan pada AWS re:Invent 2020, seperti yang Infokomputer sampaikan di sini.

4. Teknologi akan Mentransformasi Dunia Fisik Sebanyak Dunia Digital

Menurut AWS, teknologi pada tahun 2021 akan mulai mentransformasi dunia fisik sebanyak dunia digital. AWS memprediksikan pada tahun 2021, data analytics tingkat lanjut dan ML akan digunakan untuk membantu kita menemukan bagaimana cara lebih baik dalam mendesain kota-kota kita. Menurut AWS, pembatasan sosial telah membuat kita berpikir bahwa sebagian dari tata kota saat ini setidaknya kurang efektif dalam menghadapi pandemi, maupun tidak sesuai lagi dengan gaya hidup masa kini dan yang akan datang. Dengan data analytics tingkat lanjut dan ML antara lain bisa didesain kota dengan alur pergerakan masyarakat yang optimal. AWS tentunya memiliki berbagai tawaran sehubungan data analytics. Satu di antaranya adalah Amazon EMR.

5. Pembelajaran Jarak Jauh akan Mendapatkan Tempat pada Dunia Pendidikan

Pandemi COVID-19 membuat banyak sistem pendidikan yang terpaksa memanfaatkan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring menggantikan tatap muka. AWS menilai, meski belum sempurna, hal tersebut membuat pembelajaran jarak jauh mulai membuktikan dirinya. Pada tahun 2021, AWS memperkirakan pembelajaran jarak jauh akan makin membuktikan dirinya sehingga mendapatkan tempat pada dunia pendidikan. Contohnya saat terjadi banjir yang membuat akses menuju ke sekolah tidak tersedia, pelajar bisa tetap mengikuti pembelajaran dari guru secara daring. AWS sendiri menyediakan berbagai tawaran yang memungkinkan suatu platform digunakan untuk pembelajaran jarak jauh. Salah satunya adalah Zoom seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini.

6. Bisnis Kecil akan Berlomba ke Cloud

AWS meyakini bahwa bisnis kecil di Indonesia akan mulai berlomba menggunakan cloud untuk mencapai dan memenuhi kebutuhan konsumennya pada tahun 2021. Faktor yang mendorong hal itu adalah pandemi COVID-19 yang telah memaksa sebagian bisnis untuk menggunakan teknologi digital agar bisa bertahan. Cloud tentunya memungkinkan bisnis kecil di tanah air untuk mengadopsi teknologi digital dengan biaya yang lebih terjangkau. Pasalnya, bisnis kecil tidak perlu membeli perangkat seperti server terlebih dahulu untuk mengadopsi teknologi digital, melainkan bisa menyewanya dan membayar sesuai penggunaan. AWS sebagai penyedia infrastructure as a service terdepan di dunia tentunya memiliki aneka produk dan servis yang bisa membantu bisnis kecil mengadopsi teknologi digital dengan biaya yang lebih terjangkau itu. Yang dasar misalnya Amazon EC2.

7. Komputasi Kuantum akan Mulai Berkembang

Pada tahun 2021, AWS memprediksikan komputasi kuantum akan mulai berkembang. Pasalnya, akses terhadap komputer kuantum kini lebih mudah. Sebelumnya hanya organisasi tertentu yang bisa memiliki akses terhadap komputer kuantum. Komputer kuantum sendiri memang masih sulit untuk dibangun dan membutuhkan biaya tinggi. Akses terhadap komputer kuantum yang makin mudah tersebut antara lain berkat Amazon Braket. Apalagi sejak tahun lalu, Amazon Braket terbuka untuk siapa saja. Dengan kata lain, dengan Amazon Braket, organisasi bisa menyewa komputer kuantum dari AWS.

8. Ruang Angkasa

AWS percaya bahwa pemanfaatan ruang angkasa akan mengakselerasi kemampuan dari teknologi digital. Ruang angkasa yang dimaksud setidaknya untuk saat ini adalah satelit. Dengan memanfaatkan satelit, data yang diperoleh bisa jauh lebih banyak untuk suatu waktu yang serupa, contohnya sehubungan pencairan es akibat pemanasan global. Pada tahun 2019, AWS meluncurkan AWS Ground Station yang memungkinkan organisasi menyewa ground station atau stasiun bumi untuk memanfaatkan satelit sesuai kebutuhannya. Adapun untuk tahun 2021, AWS memprediksikan pemanfaatan ruang angkasa tersebut akan makin meningkat.