Pandemi COVID-19 yang melanda sejak kuartal pertama 2020 membuat berbagai organisasi di dunia berinovasi. Pasalnya, pandemi COVID-19 mengakibatkan banyak tatanan di dunia terpaksa diubah untuk menekan penyebarannya sehingga organisasi perlu beradaptasi. Namun, inovasi yang dilakukan organisasi tidak sekadar memastikan operasi melainkan juga menghadirkan cara baru dalam melawan COVID-19. AWS (Amazon Web Services) pun menawarkan aneka produk dan servis yang bisa membantu organisasi di dunia melakukan inovasi bersangkutan. Hal tersebut ditegaskan oleh AWS pada AWS re:Invent 2020 yang berlangsung secara virtual beberapa waktu lalu. AWS memang sejak lama mengklaim sebagai penyedia layanan public cloud yang menawarkan teknologi infrastruktur cloud yang paling luas dan paling dalam di dunia.
"Tahun ini adalah tahun yang menantang buat kita semua. Setiap orang yang saya kenal telah terkena efek [pandemi COVID-19], baik secara profesional maupun personal," ujar Dr. Werner Vogels (VP & CTO, Amazon). "Sebagai pembangun, kita menghadapi berbagai tantangan yang unik untuk terus melakukan apa yang telah kita lakukan. Kita juga memiliki kesempatan untuk membuat suatu dampak yang melebihi proporsi sejalan dengan digital telah menjadi cara default untuk mengakses aneka layanan. Dengan kesuksesan dari berbagai layanan digital esensial ini akan terus melebarkan hal tersebut, meskipun bila kita bisa kembali ke suatu bentuk normal. 2020 telah menguji seluruh sistem kita, fisik dan digital dan mental, serta dengan perubahan aneka kebutuhan dan perilaku pengguna kita, kebutuhan dari aplikasi-aplikasi kita juga turut berubah. Seperti halnya pabrik ini, banyak bisnis harus berubah dan beradaptasi agar bisa selamat," tambahnya.
Salah satu tatanan di dunia yang berubah adalah cara banyak karyawan bekerja. Berkat pandemi COVID-19, banyak organisasi yang menerapkan bekerja dari rumah atau populer dengan WFH (work from home) untuk setidaknya sebagian karyawannya. Perubahan tersebut membuat penggunaan layanan digital yang membantu karyawan untuk bekerja dari rumah meroket. Satu contoh yang populer adalah Zoom. Pandemi COVID-19 diklaim membuat lalu lintas Zoom meningkat tiga puluh kali. Sesuatu yang tentunya tidak diduga oleh Zoom sebelumnya.
Membagi Menjadi Beberapa Bagian
Menghadapi tantangan yang muncul berkat meningkat dengan pesatnya lalu lintas data pada platformnya, Zoom berinovasi dengan membuat arsitektur platformnya menjadi terbagi atas beberapa bagian. Sebelum pandemi COVID-19, Zoom sebenarnya sudah "memisahkan" bagian yang menangani manajemen rapat daring — butuh sumber daya yang relatif tidak besar — dengan bagian yang menangani streaming video — butuh sumber daya yang relatif besar. Alhasil, ketika pandemi COVID-19 melanda dan lalu lintas pada platformnya meningkat drastis, Zoom bisa meningkatkan kapasitas dari bagian yang menangani streaming video pada AWS secara lebih efisien. AWS pun tentunya memiliki kemampuan yang memungkinkan peningkatan kapasitas itu dilakukan secara cepat tanpa masalah.
Belakangan, pandemi COVID-19 membuat pula pergeseran penggunaan dari sisi pengguna Zoom; dari sebelumnya didominasi pengguna bisnis, kini pendidik dan pengguna pribadi juga banyak. Dengan arsitekturnya yang terbagi menjadi beberapa bagian, Zoom bisa menyesuaikan platformnya dengan perubahan bersangkutan secara cepat. Setiap bagian memiliki kemampuan sehubungan peningkatan kapasitas dan keamanan tersendiri sesuai dengan kebutuhan.
KOMENTAR