Find Us On Social Media :

Bank Jago Salurkan Pembiayaan UMKM Rp50 Miliar Lewat Fintech Akseleran

By Rafki Fachrizal, Kamis, 11 Februari 2021 | 14:45 WIB

Ilustrasi Bank Jago

Bank Jago mengumumkan telah menjalin kerja sama dengan fintech Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran.

Dalam kerja sama ini, Bank Jago menyalurkan pembiayaan produktif kepada para pelaku UMKM (borrower) melalui platform Akseleran sebesar Rp50 miliar yang dimulai pada Februari 2021.

Menurut kedua perusahaan, kerja sama ini sebagai upaya mengakselerasi pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia di tengah pandemi COVID-19,

Mikhail Tambunan, Chief Financial Officer & Co-Founder Akseleran, menyampaikan penandatanganan kerja sama dengan Bank Jago sudah berlangsung per 3 Februari 2021.

“Komitmen Bank Jago menambah jumlah institutional lender yang memberikan dukungan finansial kepada Akseleran,” jelas Mikhail.

Dijelaskan Mikhail, secara keseluruhan total pinjaman usaha yang sudah disalurkan oleh Akseleran dari Institutional Lender sudah mencapai sebesar Rp500 miliar hingga 31 Desember 2020.

“Kerja sama dengan Bank Jago dari industri perbankan tentu akan semakin memperkuat visi kami untuk mempercepat pertumbuhan inklusi keuangan melalui kemajuan bisnis UMKM di seluruh Indonesia. Secara kumulatif, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,9 trililun lebih kepada 2.500 peminjam dan juga didukung oleh 150 ribu lebih pemberi pinjaman (lender) retail atau perorangan yang tersebar merata dari Aceh hingga Papua,” ujar Mikhail.

Baca Juga: Fintech Investree Siap Ekspansi ke Thailand dan Filipina di Tahun Ini

Selain itu, Mikhail mengungkapkan, penyaluran pinjaman usaha Akseleran tiap bulannya terus mengalami tren meningkat dengan rata-rata mencapai sebesar Rp80-90 miliar per bulan.

Untuk Januari 2021, dia mengatakan bahwa Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp105 miliar atau berada di atas rata-rata penyaluran pinjaman.

“Produk pinjaman kami masih berfokus kepada invoice financing (60%) dan pra-invoice financing (40%) dengan menyasar semua sektor yang utamanya adalah konstruksi, infrastruktur, energi, kelistrikan, pertambangan, minyak dan gas serta ada banyak dari ritel maupun essential goods supply chain,” papar Mikhail.

“Meski demikian, kami tetap menerapkan penilaian kredit yang prudent dengan fokus kepada cashflow calon borrower sebagai bagian dari mitigasi risiko dan langkah tersebut ternyata berhasil dengan pencapaian total NPL Akseleran secara kumulatif berada di angka 0,13% atau salah satu yang terendah di industri P2P Lending Indonesia,” tambahnya.

Menurut Mikhail, ke depannya Akseleran akan terus meningkatkan kerja sama dengan lembaga keuangan lainnya.