Dalam pertarungan para raksasa marketing aplikasi mobile, Google memperpanjang keunggulannya atas Facebook di puncak SEA Power Ranking dari Indeks Retensi, mengklaim posisi pertama dikategori gim dan non-gim, khususnya aplikasi berbasis Finance (keuangan).
Aplikasi “Financial Consultant” dan “Pendanaan Teknologi” menempati di peringkat ketiga secara umum dalam aplikasi kategori Finance di Asia Tenggara, diikuti oleh “Cashcash” dan “Akulaku”.
Di kategori all lifestyle non-gaming seperti Shopping, Life & Culture, dan Social, Facebook menempati peringkat pertama di Asia Tenggara, diikuti oleh Google Ads dan Apple Search.
Facebook menempati peringkat pertama di semua kategori di kawasan Asia Pasifik. Ketika Facebook mempertahankan posisinya di puncak kategori gim dan non-gim, Google Ads berada di peringkat dua dalam non-gaming, sedangkan Remerge di peringkat tiga dalam gim.
Walaupun Facebook mendominasi dalam metrik volume dan kualitas, Google mampu menumbuhkan pangsa pasarnya dalam konversi remarketing aplikasi sebesar 66% sejak paruh pertama hingga semester kedua 2021.
Melanjutkan tren dari Indeks Kinerja Edisi ke-11 AppsFlyer yang dirilis pada November 2020, TikTok Ads mengalami peningkatan signifikan di iOS (+52% dalam pangsanya).
Dari 2019 ke 2020, TikTok Ads mencatatkan NOI 82% lebih banyak di APAC, naik lima peringkat di global iOS gaming power ranking untuk menghuni peringkat #9 dari sebelumnya #14.
Sementara itu dalam Indeks IAA (In-app Advertising/Periklanan dalam aplikasi), yang menentukan peringkat jaringan berdasarkan kemampuan mereka untuk mendorong user yang menghasilkan revenue dari iklan, Google Ads mengklaim peringkat pertama dalam semua kategori.
Unity Ads berusaha menembus market di Asia Tenggara, khususnya dalam Hyper Casual gaming. Untuk Casual dan Midcore gaming, Facebook menghuni peringkat teratas.
Baca Juga: Lima Aplikasi Cuaca Gratis untuk Melihat Cuaca pada Windows 10